REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas meninggalnya KH Hasyim Muzadi. Kiai Hasyim merupakan anggota Dewan Pertimbangan Presiden periode 2014-2019 yang sekaligus mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 1999-2004.
“Hari ini kita telah kehilangan putra terbaik bangsa bapak K.H Hasyim Muzadi, beliau telah berpulang ke rahmatullah pada pagi hari tadi, pada pukul 06.15 WIB di kediamannya di Malang. Atas nama pemerintah, atas nama rakyat Indonesia, saya ingin menyampaikan duka yang sedalam-sedalamnya semoga arwah beliau dterima disisi-Nya, diberikan tempat yang terbaik,” kata Presiden seusai meresmikan Pos Lintas Batas Negara Nanga Badau, di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Kamis (16/3).
Berdasarkan siaran resmi Istana, di mata Presiden, sosok KH Hasyim Muzadi merupakan seorang ulama sekaligus guru bangsa yang senantiasa menjaga kebhinekaan di Tanah Air.
“Beliau seorang ulama besar, seorang ulama yang selalu mendinginkan suasana, selalu menyejukkan hati kita, seorang guru bangsa yang menjaga kebhinekaan di negara kita Indonesia,” ucap Jokowi.
KH Hasyim Muzadi tutup usia pada usia 73 tahun, pagi ini pukul 06.15 WIB di kediamannya, Pesantren Al Hikam, Kota Malang, Jawa Timur.