REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengaku mendapatkan julukan tersendiri dari mantan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi. Julukan yang diberikan untuknya yakni Joko Suling.
"Saya pernah kost bertetangga dengan rumah beliau, di Dinoyo gang 9 Malang. Sehingga saya sering bertandang kerumah dan berdiskusi dengan beliau setiap ada kesempatan. Beliau menjuluki saya Joko Suling, karena kegemaran saya waktu itu suka meniup seruling," ujar Mendikbud di Jakarta, Kamis (16/3).
Oleh karenanya, Mendikbud mengaku sangat kehilangan dengan meninggalnya mantan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), yang mengembuskan nafas terakhir di kediamannya di Ponpes Al-Hikam, Malang, Jatim, Kamis (16/3). Mendikbud mengaku mengenal sosok Hasyim Muzadi semenjak aktif di organisasi mahasiswa. Saat itu, Hasyim menjabat sebagai Ketua PPP Malang dan Wakil Ketua DPRD Kota Malang.
"Beliau adalah salah seorang yang mempunyai pengaruh signifikan bagi saya. Hubungan kami tetap terjalin ketika beliau mulai meninggalkan dunia politik dan berkhidmat di NU," kata dia.
Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu menilai Hasyim Muzadi memiliki pikiran jernih dan pandangan yang sangat cemerlang. Hasyim memiliki pengetahuan dan pemikiran ke-Indonesiaan, ke-Islaman dan kemanusiaan yang sangat luas dan berkeseimbangan yang sangat baik.
"Semoga mbah Hasyim khusnul khotimah. Amin," kata Muhadjir.
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden KH Ahmad Hasyim Muzadi tutup usia pada usia 72 tahun, pada Kamis pukul )6.15 WIB di Malang, Jawa Timur. Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikam itu dimakamkan di Depok, Jawa Barat. Hasyim merupakan salah satu tokoh dan intelektual Islam berpengaruh di dunia. Hasyim pernah pernah menjabat Ketua PBNU pada periode 1999-2004 dan 2004-2010, sejak 2015 dipercaya sebagai Watimpres.