Kamis 16 Mar 2017 21:40 WIB

Plt Gubernur DKI Ucapkan Bela Sungkawa Meninggalnya KH Hasyim Muzadi

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Angga Indrawan
Wakil Presiden Jusuf Kalla menjadi Inspektur Upacara proses pemakaman Almarhum KH. Hasyim Muzadi di komplek Pondok Pesantren Al-Hikam, Depok, Jabar, Kamis (16/3)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Wakil Presiden Jusuf Kalla menjadi Inspektur Upacara proses pemakaman Almarhum KH. Hasyim Muzadi di komplek Pondok Pesantren Al-Hikam, Depok, Jabar, Kamis (16/3)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya mantan ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU) KH Hasyim Muzadi. Menurut Sumarsono, KH Hasyim Muzadi merupakan salah satu tokoh religius nasionalis.

"Religiusnya nampak, tapi nasionalnya juga nampak. Itulah sosok beliau. Sosok seperti beliau bisa menjadi payung bagi kehidupan nasional yang berbhinneka tunggal ika. Beliau itu sosok yang adem pembawaannya," ujar Sumarsono di Balai Kota, Kamis (16/3).

KH Hasyim, Sumarsono mengatakan, selalu memiliki gaya merangkul ketika ada dua konflik. "Beliau akan mencari titik temu di antara dua konflik sehingga beliau menjadi tokoh pemimpin yang bisa mengayomi berbagai kepentingan yang moderat. Dan kita sangat menghormati," katanya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah diutus oleh Sumarsono untuk melayat KH Hasyim Muzadi. Sekda DKI Jakarta ini berpendapat KH Hasyim memiliki pemahaman agama yang sangat dalam.

"Baru saja di beberapa televisi ada cuplikan-cuplikan ceramahnya, betul-betul tokoh agama yang moderat, bisa mengerti kiri dan kanan. Pemahaman agamanya sangat dalam, tidak cetek, kalau cetek bisa menimbulkan radikalisme," ujar Saefullah.

Ia kemudian menilai KH Hasyim sebagai orang yang santun dan sederhana. KH Hasyim pun membangun beberapa pondok pesantren selama hidupnya. "Jadi beliau memang betul-betul berjuang untuk amar ma'ruf nahi mungkar. Pengalaman berkesan, kebetulan saya tidak bersekolah Jawa Timur, beliau kan aktif di Jawa Timur. Tapi ada beberapa buku-buku yang sempat saya baca," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement