REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kemenkes, Lily Sriwahyuni Sulityowati mengapresiasi dibentuknya Pos Bindu PTM. Pasalnya, PTM miliki dampak serius penurunan produktivitas manusia dan bahkan kualitas generasi bangsa.
"Ini bentuk nyata tindakan kerja sama Kementerian Kesehatan dan Dompet Dhuafa," kata Lily, kemarin.
Lily menjelaskan, pada 2016 pembiayaan PTM menduduki peringkat keempat terbesar dalam pembiayaan kesehatan yaitu dari jantung, gagal ginjal, kanker dan stroke. Akhirnya, kesehatan akan sangat mempengaruhi pembangunan sosial dan ekonomi bangsa.
Dikatakan Lily, Pos Bindu PTM merupakan langkah awal tindakan pencegahan, yang lebih difokuskan kepada bagian hulu. Tujuannya, kata dia, agar bisa menjaga masyarakat luas, terutama menengah ke bawah supaya terjaga kesehatannya dengan gaya hidup sehat.
"Karenanya, sinergitas Kemenkes dengan Dompet Dhuafa akan menguatkan gerakan menyehatkan masyarakat Indonesia, dan mudah-mudahan ini bisa disebarluaskan," ujar Lily.
Pada kesempatan itu, Lily turut meresmikan Pos Sehat LKC Dompet Dhuafa menjadi Pos Sehat Bindu PTM Dompet Dhuafa. Dia berharap, pos ini jadi pusat aktivitas masyarakat melakukan pemeriksaan dan deteksi dini faktor resiko PTM di masyarakat.