REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) menilai pemikiran KH Hasyim Muzadi soal Islam moderat dikagumi oleh dunia internasional dan menjadi "soft" diplomasi yang sangat kuat dalam mewujudkan kehidupan bernegara yang kondusif.
"Pemikiran Pak Kiai Hasyim diterima dunia internasional sebagai soft diplomasi. Dunia internasional kagum," kata Hidayat Nur Wahid, di sela kegiatan Sosialisasi Empat Pilar oleh MPR RI di kampus UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Jumat (17/3).
Hidayat Nur Wahid mengatakan hal itu ketika dimintai pandangannya soal mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi yang wafat di Malang, Kamis (16/3) pagi. Menurut Hidayat, dirinya sangat dekat dgn KH Hasyim Muzadi semasa hidupnya.
Dalam pandangan Hidayat, Hasyim Muzadi adalah sosok pemikir Islam yang moderat yang pemikirannya diakui dan dikagumi dunia internasional. "Kiai Hasyim tidak membuat sekat-sekat antara kiai, politisi, dan negarawan," katanya.
Menurut dia, Hasyim Muzadi pemikirannya banyak memberikan kontribusi terhadap kemajuan dunia Islam yang moderat, bahkan dikagumi dunia internasional. Pemikiran Hasyim Muzadi, kata dia, diterima dunia internasional sebagai "soft" diplomasi dalam mewujudkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang kondusif.
"Pemikiran Kiai Hasyim ini menunjukkan Islam dan negara bukan hal yang dapat didikotomikan," katanya.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menjelaskan, kalau ada kelompok yang ingin mengkotak-kotakkan Islam, maka tidak sesuai dengan pemikiran KH Hasyim Muzadi.
Hasyim Muzadi meninggal dunia di Malang, Jawa Timur, pada Kamis (16/3) sekitar pukul 06.15 WIB dan dimakamkan di pemakaman keluarga di kompleks Pondok Pesantren AL Hikam 2, Beji, Depok, Jawa Barat, pada sore harinya.