REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya mengatakan luas bendungan Temef di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) merupakan yang terbesar di provinsi berbasis kepulauan itu.
"Kalau bendungan di Temef bisa dibangun dan tidak ada kendala lainnya, maka bendungan tersebut akan menjadi bendungan terbesar dengan kapasitas tampungnya mencapai 80 juta kubik air," katanya di Kupang, Jumat (17/3).
Hal ini disampaikannya berkaitan dengan rencana dari pemerintah pusat untuk kembali membangun salah satu bendungan di NTT.
Pemerintahan Joko Widodo sendiri telah menargetkan akan membangun tujuh bendungan di NTT. Dua dari tujuh bendungan yang akan dibangun tersebut saat ini tengah dalam proses pembangunan seperti Raknamo di Kabupaten Kupang dan Rotiklot di Kabupaten Belu.
Menurutnya jika bendungan Temef tersebut jadi dibangun oleh pemerintah maka akan mampu mengairi kawasan persawahan tidak hanya dalam wilayah kabupaten TTS saja tetapi jugabisa sampai ke Kabupaten Malaka. "Oleh karena itu saya berharap agar, masyarakat di TTS harus mendukung Bupati mereka dalam pembangunan bendungan itu. Toh pembangunan bendungan itu demi kemakmuran rakyat setempat," tuturnya.
Pemerintah provinsi sendiri menurut orang nomor satu di NTT itu, sangat mendukung program pembangunan bendungan itu demi kemakmuran rakyat.
Sementara itu, Ketua Komisi V DPR RI Fary Djemi Francis mengatakan saat ini Bendungan Temef di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur masuk dalam agenda prioritas pembangunan. "Saya sudah minta kepada pemerintah provinsi dan pemeritah kabupaten untuk segera mempersiapkan segala sesuatu berkaitan dengan rencana pembangunan tersebut," ujarnya.
Ia berharap agar administrasi pembangunan bendungan itu segera diselesaikan agar tidak bernasib sama seperti bendungan Kolhua di Kota Kupang yang belum juga terealisasi, padahal pemerintah sudah menyiapkan anggaran.
Politisi partai Gerindra ini mengaku dalam pertemuaannya dengan sejumlah pimpinan kepala daerah di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) pada Rabu (1/3) awal bulan lalu, dirinya telah menyampaikan hal tersebut dan meminta agar kalau Bendungan Temef sudah masuk perencanaan pembangunannya, maka jangan lagi ada persoalan tanah atau persoalan sosial lainnya.