REPUBLIKA.CO.ID, BOJONEGORO -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menanam 1.500 pohon mangrove di tepian Bengawan Solo di Desa Kanor Kecamatan Kanor untuk mengamankan tanggul dari ancaman longsor.
"Penanaman pohon mangrove dipilih di tepian Bengawan Solo di Kanor, karena tanggul Bengawan Solo di daerah setempat sering longsor," kata Kasi Logistik dan Prasarana BPBD Bojonegoro MZ Budi Mulyono di Bojonegoro, Jumat.
Budi mengatakan di Desa Kanor, tanggul kanan Bengawan Solo kritis sepanjang 50 meter dan pada musim hujan selalu longsor.
"Penanaman pohon mangrove terbanyak di atas tanggul yang longsor, sebagian lainnya di sekitar tanggul yang longsor," jelas dia.
Penanaman 1.500 pohon mangrove itu merupakan kerja sama BPBD dengan Joint Operating Body (JOB) Pertamina-Petrochina East Java (PPEJ) dari program tanggung jawab sosial (CSR) lingkungan hidup.
"Ada sekitar 100 personel yang bekerja bakti melakukan penanaman, selain dari BPBD juga JOB PPEJ, anggota Koramil, Dinas Pengairan, juga masyarakat," ucapnya menambahkan.
Warga Desa Kanor disebutnya telah bersedia mengamankan pohon mangrove dan melakukan pengawasan terhadap perkembangan tanaman mangrove.
"Pihak perangkat Desa Kanor, juga masyarakat sudah sepakat untuk melakukan pemeliharaan dan pengawasan perkembangan tanaman mangrove, sebab kawasan setempat tanggul Bengawan Solo rawan jebol," tuturnya.