Sabtu 18 Mar 2017 00:59 WIB

Sebanyak 42 Imigran Yaman Tewas dalam Serangan Perahu

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Andi Nur Aminah
Mayat imigran Yaman yang jadi korban penembakan dibawa ke daratan
Foto: Reuters
Mayat imigran Yaman yang jadi korban penembakan dibawa ke daratan

REPUBLIKA.CO.ID, YAMAN -- Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) menyebutkan, sebanyak 42 orang tewas ketika sebuah kapal pembawa pengungsi Somalia di lepas pantai Yaman ditembak dari helikopter. Perempuan dan anak-anak termasuk di antara mereka yang tewas, ketika kapal itu menabrak dekat selat Bab al-Mandeb.

Dilansir BBC, Sabtu (18/3), disebutkan dalam insiden terpisah pada hari Jumat, sedikitnya 22 orang tewas dalam serangan terhadap sebuah masjid di dalam pangkalan militer di Yaman. Dua rudal ditembakkan di masjid, di Kofal kamp Barat militer Marib, kata para petugas.

Badan pengungsi PBB menyebutkan di antara imigran tewas di atas kapal yaitu pengungsi Somalia yang membawa dokumen identitas yang dikeluarkan oleh UNHCR. Sekitar 80 korban diselamatkan dan dibawa ke rumah sakit, menurut IOM.

Masih belum jelas siapa yang melakukan serangan tersebut. Apakah itu berasal dari sebuah kapal militer atau serangan helikopter. Seorang penjaga pantai di pelabuhan Hudaydah - yang dikendalikan oleh pemberontak Houthi - mengatakan kepada Reuters bahwa perahu telah ditembak dari helikopter tempur.

Kantor berita yang dikuasai pemberontak Saba mengatakan para pengungsi telah diserang dari udara oleh koalisi Saudi yang dipimpin melawan pemberontak dalam perang dua tahun Yaman. Namun seorang pejabat dari pelabuhan mengatakan kepada kantor berita AFP, bahwa pesawat itu telah merapat. Mereka yang tewas dan terluka telah dipukul dengan senjata api ringan.

Koalisi tersebut, yang berada pada kontrol umum wilayah udara Yaman, belum mengomentari insiden tersebut. Kapal tersebut juga belum diketahui darimana dan akan kemana tujuannya.

Pejabat itu mengatakan bahwa puluhan warga Somalia yang selamat, serta tiga pedagang Yaman, dibawa ke penjara kota. Meskipun krisis kemanusiaan yang telah membawa Yaman ke ambang kelaparan, beberapa migran dari Afrika terus melakukan perjalanan ke negara yang dilanda perang.

Pejabat UNHCR mengatakan orang-orang di kapal tersebut mungkin telah menuju Sudan atau negara lain di Utara untuk melarikan diri dari kondisi memburuk di Yaman. Somalia juga saat ini dalam risiko kelaparan. Menurut PBB, dengan 2,9 juta orang menghadapi kerawanan pangan - menyusul dekade perang saudara dan kelaparan sebelumnya pada 2011.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement