REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pengembangan Bandara Kulonprogo dan beberapa infrastruktur lalu lintas baru diprediksi akan meningkatkan kunjungan masyarakat ke DIY, terutama Sleman. Untuk mengantisipasi peningkatan mobilitas masyarakat tersebut, Pemkab Sleman tengah menyiapkan peningkatan kapasitas sarana dan prasarana publik, salah satunya rumah sakit.
Sekretaris Kabupaten Sleman Sumadi menuturkan, hal tersebut dilakukan dengan meningkatkan status rumah sakit menjadi bertaraf internasional. Setidaknya ada dua rumah sakit utama yang akan ditingkatkan tarafnya, yakni Rumah Sakit Prambanan dan RSUD Sleman.
“Memang ada tujuan untuk mengembangkan health tourism juga. Tapi harapan lain, kedua rumah sakit tersebut bisa jadi rujukan berobat. Baik di Sleman sendiri maupun bagi daerah lain, terutama Jateng (Jawa Tengah),” kata Sumadi, kemarin.
Adapun RSUD Sleman saat ini sudah mampu menangani rujukan dari Jateng, seperti Magelang. Di sisi lain, rumah sakit yang sering disebut RS Morangan ini juga telah memiliki fasilitas yang cukup lengkap dan baru saja dinobatkan sebagai role model rumah sakit daerah terbaik tingkat nasional. Sehingga peningkatan kapasitas yang dilakukan tidak begitu berat.
“Kalau untuk Rumah Sakit Prambanan memang harus ada peningkatan dan pembenahan lagi,” kata Sumadi.
Selain pengembangan secara kapasitas dan kualitas, Pemkab Sleman juga sedang menggodok sistem informasi rumah sakit yang terintegrasi.
Bupati Sleman Sri Purnomo menyampaikan, sistem ini dibuat untuk mendukung smart health dalam pelaksanaan smart regency.
“Tahun ini sudah ada 10 unit fasilitas kesehatan yang bersedia terhubung dengan smart health. Enam di antaranya puskesmas, dan satu lagi RSUP Sardjito,” kata Sri.
Ia mengemukakan, pengintegrasian tersebut penting untuk dilakukan. Salah satunya untuk memudahkan akses pelayanan bagi masyarakat.
Ia mengatakan, ke depannya pengintegrasian ke dalam /smart health akan diberlakukan bagi seluruh unit fasilitas kesehatan yang ada di Kabupaten Sleman. Namun hal tersebut akan dijalankan secara bertahap setiap tahunnya.
Adapun total rumah sakit di Sleman berjumlah 28 unit. Selain itu Sleman juga memiliki 25 Puskesmas yang tersebar di 17 kecamatan. Sedangkan jumlah Peskesmas pembantu mencapai 27 unit.
“Maka itu ketersediaan layanan kesehatan di Sleman sebenarnya sudah sangat cukup,” ujar Sri.