REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Gempa 2,7 skala richter melanda Nias Selatan, Sumatra Utara, Ahad pukul O8.28 WIB. Gempa terjadi setelah pada pukul 07.43 WIB juga terjadi gempa di Pidie Jaya, Aceh.
"Kekuatan gempa kecil tetapi terjadi Sabtu dan Minggu, waktunya tidak jauh dengan gempa di Pidie Jaya, 3 SR," kata Kepala Bidang Data dan Informasi BMKG Wilayah I Medan Syahnan di Medan, Ahad (19/3).
Gempa dengan kekuatan rendah dan kedalaman yang dalam yakni 20 kilometer diperkirakan tidak berdampak atau tidak dirasakan masyarakat Sumut, termasuk di Nias Selatan. Namun untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, masyarakat diminta tetap mengikuti arahan Badan Penangggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan informasi BMKG.
Kepala Balai BMKG Wilayah I Medan Edison Kurniawan meminta masyarakat Sumut tetap tenang karena gempa 4,8 SR pada Sabtu di Karo dan termasuk di Nias Selatan, pada Minggu, tidak berpotensi tsunami. "Masyarakat khususnya di daerah pesisir pantai barat Sumut dan sekitarnya diminta tidak terpancing isu mengingat gempabumi yang terjadi tidak berpotensi tsunami,"katanya .
Edison Kurniawan menjelaskan, gempa yang terjadi pada Sabtu pukul 17.51 WIB tepatnya terjadi di wilayah Kabupaten Karo. Hasil analisis BMKG, gempa bumi tektonik berkekuatan 4,8 SR dengan posisi episenter pada koordinat 3,40 LU dan 98,50 BT tepatnya di darat pada jarak 22 km arah Barat Daya Binjai, Sumut berkedalaman 5 km.
Berdasarkan hasil analisis pada peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG dan laporan dari masyarakat, gempa bumi dirasakan di Berastagi, Kabanjahe dan Medan . Adapun hasil observasi BBMKG Wilayah I Medan, gempa berada pada zona sumber gempa 5,6 SR yang terjadi 16 Januari 2017 dan 5,2 SR tanggal 14 Februari.
Jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya , gempa yang terjadi tanggal 18 Maret 2017 merupakan jenis gempa bumi dangkal pada struktur sesar minor atau lokal.