Ahad 19 Mar 2017 17:20 WIB

BI Purwokerto Sosialisasikan Uang Baru di Daerah Terpencil

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Maman Sudiaman
BI sosialisasikan pecahan uang rupiah baru (ilustrasi).
Foto: Republika/Edi Yusuf
BI sosialisasikan pecahan uang rupiah baru (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Bank Indonesia Perwakilan (BI) Purwokerto, tidak hanya mengenalkan uang emisi 2016 pada masyarakat perkotaan saja, melainkan juga pada masyarakat di daerah terpencil. Seperti yang dilakukan Sabtu (19/3), sejumlah staf kantor BI Perwakilan Purwokerto, melakukan sosialisasi terhadap warga di Desa Ujungalang, Kecamatan Kampunglaut, Kabupaten Cilacap.

Di desa yang untuk menuju lokasi harus menempuh perjalanan laut selama 2 jam dari dermaga Sleko Kota Cilacap ini, staf BI tidak hanya memperkenalkan uang baru. Namun juga melayani penukaran uang pada warga yang sebagian besar berprofesi sebagai nelayan.

''Kami menyiapkan uang baru sebanyak Rp 200 juta untuk melayani penukaran uang warga. Meski penukaran dilakukan di daerah terpencil, ternyata uang baru sebanyak itu habis juga ditukar uang lama milik warga,'' kata Deputi Kepala KPw BI Purwokerto, Fadhil Nugroho.

Dia menyebutkan, wilayah terpencil menjadi sasaran sosialisasi sekaligus penukaran uang baru, karena diperkirakan banyak uang lusuh dan rusak di wilayah tersebut. ''Kami perkirakan banyak yang lusuh da rusak, karena sirkulasi uang di daerah terpencil terbatas. Tidak kantor bank di wilayah terpencil ini,'' katanya.

Melalui penukaran uang, maka uang-uang lusuh yang dimiliki warga, bisa ditukarkan dengan uang baru. ''Sekaligus kita memperkenalkan uang baru, karena seluruh warga Kampunglaut tidak tahu bagaimana bentuk uang baru. Sekali pun mereka sudah mendengar adanya uang baru dari televisi,'' jelasnya.

Dalam program sosialisasi tersebut, BI juga menggelar berbagai hiburan kesenian bersama pemerintah desa setempat. Bahkan BI juga membagi-bagikan cukup banyak doorprize bagi warga  yang bisa menjawab sejumlah pertanyaan staf BI.

Kepala Desa Ujungalang Jarwo, mengaku sangat berterima-kasih pada pihak BI Purwokerto, karena bersedia melakukan sosialisasi dan penukaran uang baru di desanya. ''Kami tinggal di daerah terpencil sehingga  sama sekali tidak tahu bentuk dan rupa uang baru,'' katanya.

Melalui program penukaran uang ini, dia menyatakan warga di desanya bisa menukarkan uang lusuh yang mereka miliki dengan uang baru yang dibawa BI. ''Dengan demikian, tidak ada lagi uang yang sudah kucel yang masih disimpan warga,'' jelasnya.

Pelayanan penukaran uang yang dilakukan BI Purwokerto, memang mendapat perhatian antusias dari warga. Mengambil tempat di SD Negeri 3 Desa Ujungalang, ratusan warga mendatangi lokasi dengan membawa berbagai pecahan uang lama. Baik uang pecahan Rp 2.000 hingga pecahan Rp 100 ribu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement