REPUBLIKA.CO.ID,MUMBAI -- Produsen obat generik skala kecil dan menengah di India mulai khawatir akibat adanya pengetatan aturan di pasar Amerika Serikat (AS). Hal ini dapat menghambat ekspansi pasar ekspor India dan negara lainnya yang juga terkena dampak.
India memasok hampir sepertiga obat-obatan untuk dipasarkan di AS yang merupakan pasar terbesar di industri kesehatan. Sebelumnya produsen obat generik India telah menurunkan harga di AS. Mereka akan semakin terpukul dengan kebijakan Presiden AS Donald Trump yang akan memberikan tarif impor untuk meningkatkan industri manufaktur obat-obatan di negaranya.
"Jika tantangan terus meningkat, maka persaingan akan berkurang dan justru dapat meningkatkan harga obat-obatan di AS," ujar Sekretaris Jenderal Asosiasi Farmasi India, DG Shah dilansir Reuters, Ahad (19/3).
Regulator obat-obatan AS, dan Administrasi Makanan dan Obat AS telah melarang produsen obat India masuk ke pasar AS karena ditemukan beberapa produk dengan kualitas yang tidak memadai. Konsolidasi antara distributor obat AS dan penyelidikan federal telah memukul harga obat-obatan di pasaran.
Salah satu produsen obat-obatan generik skala menengah Ajanta Pharma tidak memiliki rencana untuk meningkatkan bisnis di AS dan akan berinvestasi lebih banyak di Asia dan Afrika. Tak hanya itu, Pemilik Nuray Chemicals J. Jayaseelan mengatakan, banyak perusahaan obat-obatan India yang mempertimbangkan kembali rencana untuk ekspansi di AS.
Senior Vice President of Finance Alembic Pharmaceuticals Mitanshu Shah mengatakan, perusahaan-perusahaan yang ingin fokus di pasar AS harus meningkatkan investasi di teknologi, terutama bagi produk yang membutuhkan manufktur khusus. Menurutnya, perusahaan kecil dengan produk yang terbatas akan sulit untuk bertahan di pasar AS dalam jangka waktu panjang.