REPUBLIKA.CO.ID, BREBES -- Jelang satu dekade Program Pembibitan Penghafal Alquran (PPPA), Daarul Quran terus membangun Indonesia dengan Alquran. Program 'Nyata untuk Indonesia' yang digagas Ustaz Yusuf Mansur ini tengah membangun Rumah Tahfiz ke-807 di Sitanggal, Brebes, Jawa Tengah. Peletakan batu pertama dilakukan Direktur Eksekutif PPPA Daarul Quran Darmawan Eko Setiadi di Berebes, Ahad, (19/3).
“Alhamdulillah hari ini sudah dilaksanakan peletakan batu pertama Rumah Tahfiz Sitanggal, Brebes, Jawa Tengah,'' kata Darmawan dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Ahad (19/3).
Rumah Tahfizh Sitanggal, sambung Darmawan, inisiasinya adalah ketika Dr Badrussalam Ramadhan 1437 H lalu. Ia adalah menantu KH Masyhuri Bardlowi MA, pimpinan Pondok Pesantren Darussalam, Indramayu, Jawa Barat itu. Kala itu Ustaz Yusuf Mansur berpesan bahwa ia akan datang lagi untuk mewisuda santri-santri yang berasal dari Rumah Tahfiz Sitanggal.
''Memang dedikasi ini khusus untuk almarhum Dr Badrussalam. Maka dibuatlah Rumah Tahfiz yang diinisiasi dari masyarakat untuk masyarakat sekitar Sitanggal,'' ujar Darmawan seraya menambahkan rencananya Ustaz Yusuf Mansur insya Allah akan datang untuk mewisuda santri-santri minimal juz 30.
Acara tersebut juga dihadiri Kepala Cabang PPPA Daarul Quran Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Kuningan, Tegal dan Brebes) Ustaz Abdul Rohimi, Asisten I Bupati Brebes H Athoilah, wakil sekretaris Camat Larangan, kepala desa dan tokoh masyarakat, dan KH Masyhuri Bardlowi MA, selaku sesepuh yang diamanahkan.
Di usianya yang menginjak 10 tahun ini PPPA Daarul Quran terus mendorong santri-santri dan masyarakat untuk belajar Alquran melalui rumah-rumah Tahfizh. ''Di dalam acara ini saya juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas partisipasi dan dukungan masyarakat untuk mewujudkan membangun Indonesia dengan Alquran, 'Nyata untuk Indonesia'. Nyatanya berupa pembangunan fisik dan pembangunan sumberdaya manusia baik spiritual dan juga moralnya. Insya Allah melalui tahfizul Quran Rumah Tahfiz Daarul Quran,'' kata Darmawan.
Salah seorang jamaah, Jon Anhari, mendoakan Rumah Tahfiz Sitanggal segera terwujud. ''Allahu Akbar. Semoga perjalanan pembangunannya penuh keringanan, percepatan, kemudahan, kelancaran, kenyamanan, keamanan, kebaikan serta keberkahan,'' ujarnya.
Hal senada diucapkan Mourell Mohammad. Dengan logat Brebes, dirinya memanjatkan doa agar proses pembangunan berjalan lancar. ''Alhamdulillah acara pelatakan batu pertamanya berjalan lancar. Mudah-mudahan cepat jadi, biar desa kami ramai dan dapat menebarkan kebaikan. Amin,'' ujarnya penuh harap.
General Manager Rumah Tahfiz Center Ustaz Sholehuddin mengatakan, Rumah Tahfiz Center adalah unit program PPPA Daarul Quran yang bertanggung jawab atas pelaksanaan program Rumah Tahfiz di Indonesia dan luar negeri meliputi pembinaan, pengawasan, dan pengembangannya.
''Sejak digagas oleh Ustaz Yusuf Mansur, rumah tahfiz telah melahirkan ratusan bahkan ribuan santri kader penghafal Alquran dengan ratusan rumah tahfiz di seluruh Indonesia dan di luar negeri seperti di Jepang, Gaza, Hongkong, Afrika Selatan dan lain-lain,'' ujarnya.