Senin 20 Mar 2017 15:28 WIB

Tim Anies-Sandi Beberkan 29.330 Data Kependudukan Bermasalah

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Nur Aini
Pilkada (ilustrasi)
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Pilkada (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Pemenangan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno membeberkan data kependudukan bermasalah yang ada di Jakarta Barat. Tim mengklaim, telah menemukan sebanyak 29.330 data kependudukan invalid dan ganda dari daftar pemilih tetap (DPT) di putaran pertama.

"Setelah dianalisis ada 28.853 data invalid dan 477 ganda," kata Wakil Ketua Tim Pemenangan Anies-Sandi, Mohammad Taufik di Posko Pemenangan Anies-Sandi di Menteng, Jakarta Pusat, (20/3).

Taufik mengatakan, data ganda ada di Kecamatan Cengkareng, Grogol Petamburan, Kalideres, Kebon Jeruk, Kembangan, Palmerah, Tamansari, dan Tambora. Sementara data kependudukan invalid tersebar di seluruh wilayah Jakarta Barat.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta ini menjelaskan, ada 12 kriteria yang ditemukan terkait tidak validnya data kependudukan. Pertama, kata dia, NIK/KK tidak berjumlah 16 digit sebagaimana ketentuan, berakhiran 0000, kode kabupaten/kota salah, berdomisili di luar DKI, dan berdomisili di luar kabupaten/kota (Jakarta Barat).

Selain itu, format tanggal perekaman KK tidak terbaca, KK terbit sebelum 2005, KK terbit setelah penetapan DPT, format tanggal NIK tidak terbaca, kode provinsi di luar wilayah kependudukan, kode kabupaten/provinsi di luar wilayah kependudukan dan kode kecamatan di luar wilayah kependudukan.

Menurutnya, adanya data invalid dan ganda ini sangat rawan dimanfaatkan oknum tertentu untuk berbuat curang dalam Pilkada DKI Jakarta putaran kedua. Dia meminta Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) DKI Jakarta membereskan masalah ini. "Ini baru di Jakarta Barat, yang jumlahnya 1,88 persen dari total pemilih di Jakarta Barat," ujar dia.

Baca juga: Pemilih Sementara Pilkada Jakarta Putaran Dua Bertambah 156 Ribu

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement