REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Sekretariat Presiden Darmansjah Djumala menjelaskan, mobil RI-1 sempat mogok saat Presiden Joko Widodo mengunjungi Kalimantan Barat (Kalbar). Kondisi itu terjadi karena faktor umur kendaraan.
Di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Darmansjah membenarkan mobil dinas presiden sempat mogok setelah presiden dan rombongan meresmikan 8 Mobile Power Plant (MPP) di Desa Jungkat, Kabupaten Mempawah, Sabtu (18/3) siang. Mobil yang digunakan saat itu Mercedes Benz S-600 keluaran tahun 2007 yang dibawa dari Jakarta.
Saat itu, menurut Djumala, mobil dinas tersebut termasuk dalam kondisi baik karena menjalani pemeliharaan rutin yang terdata, dan setiap bulan rutin diservis. "Tetapi kita periksa karena faktor umur sudah 10 tahunan, jadi memang mobil itu ada saja detil kecil yang aus. Tetapi itu masih bisa dipakai," katanya, Senin (20/3).
Ia menegaskan, masalah mobil dinas Presiden sejatinya tidak fatal. Kata Djumala, mobil itu tidak rusak, cuma karena akselerasinya yang melemah. "Jelas terjadi pelemahan akselerasi. Enggak prima lah. Istilahnya faktor umur. Diinjak gas tidak lari. Itu bagus, untuk ukuran VVIP masih layak," katanya.
Djumala mengaku belum mengecek langsung ke bagian pemeliharaan untuk mengetahui apakah mobil yang dibeli semasa pemerintahan presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu masih akan digunakan. "Ada enam atau tujuh S-600 juga sesuai standar presiden. Ada di atas 2007, cuma tahunnya saya lupa," katanya.