Senin 20 Mar 2017 17:24 WIB

Mogok Saat Kunker, Mobil Presiden Dianggap Masih Layak

Red: Bilal Ramadhan
Darmansjah Djumala
Foto: Republika/ Wihdan
Darmansjah Djumala

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Sekretariat Presiden Darmansjah Djumala menyebut mobil RI-1 yang sempat mogok saat kunjungan kerja Presiden ke Kalimantan Barat (Kalbar) beberapa waktu lalu karena faktor umur kendaraan tersebut.

Darmansjah Djumala di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, membenarkan bahwa mobil dinas Presiden Jokowi sempat mogok usai Jokowi dan rombongan meresmikan 8 Mobile Power Plant (MPP) di Desa Jungkat, Kabupaten Mempawah, Sabtu (18/3) siang.

"Untuk ukuran VVIP masih layak, diperiksa karena dilakukan rutin," kata Djumala, Senin (20/3).

Ia menambahkan mobil presideng memang dibawa dari Jakarta. Mobil Presiden itu ada beberapa, yang bagus kita pakai, yang dulu-dulu kita pakai karena pemeliharaan rutin bagus. Mobil yang digunakan saat itu yakni Mercedes Benz S-600 keluaran tahun 2007.

Menurut Djumala, saat itu mobil dinas termasuk dalam kondisi baik karena pemeliharaan rutin dan reguler sesuai dengan "log book" yang terdata serta secara rutin diservis bulanan atau servis berkala. "Tetapi karena kita periksa karena faktor umur sudah 10 tahunan jadi memang mobil itu ada saja detail kecil yang aus. Tetapi itu masih bisa dipakai," katanya.

Ia menegaskan, mogoknya mobil Presiden sejatinya tidak fatal dan bukan karena rusak, cuma karena akselerasinya yang melemah. "Jelas terjadi pelemahan akselerasi. Istilahnya faktor umur. Diinjak gas tidak lari," ujarnya.

Djumala sendiri mengaku belum mengecek langsung ke bagian pemeliharaan apakah mobil yang dibeli saat era Presiden SBY itu masih akan digunakan atau tidak. "Ada enam atau tujuh. S-600 juga sesuai standar Presiden. Ada di atas 2007, cuma tahunnya saya lupa," kata Djumala.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement