REPUBLIKA.CO.ID, OSLO -- Laporan Kebahagiaan Dunia PBB yang dirilis pada Senin (20/3) menunjukkan Norwegia dinobatkan sebagai negara paling bahagia tahun ini.
Negara Skandinavia itu sebelumnya menduduki peringkat keempat dalam laporan tahun lalu. Norwegia menjadi negar paling bahagia atas dasar beberapa perhitungan, di antaranya tingkat kepedulian, kebebasan untuk membuat keputusan hidup, kemurahan hati, tata pemerintahan yang baik, kejujuran, kesehatan dan pendapatan.
Faktor lain yang membuat Norwegia terpilih adalah berdasarkan atas faktor kesempatan kerja, ketimpangan pendapatan, harapan hidup, PDB per kapita, kepercayaan publik (yaitu, karena kurangnya korupsi di pemerintahan dan bisnis), serta dukungan sosial. Laporan Kebahagiaan Dunia tahunan dari PBB ini menilai 155 negara di dunia.
Denmark yang pada tahun lalu menduduki peringkat pertama kini turun di peringkat kedua. Kemudian disusul oleh Islandia dan Swiss. Sedangkan Amerika Serikat juga menurun satu tingkat, dari peringkat 13 pada tahun lalu menjadi peringkat 14. Adapun untuk lima terbuncit dari 155 negara antara lain Rwanda, Suriah, Tanzania, Burundi, dan Republik Afrika Tengah.
Beberapa temuan penting dari laporan tersebut, salah satunya turunnya tingkat kebahagiaan Amerika Serikat. Hal ini disebabkan oleh penurunan empat indikator kunci, yaitu akses ke dukungan sosial, berkurangnya rasa kebebasan pribadi, sumbangan yang lebih rendah, dan peningkatan dalam korupsi, yang bukan disebabkan oleh faktor ekonomi.
Selain itu, berdasarkan laporan tersebut pengangguran, atau kualitas pekerjaan yang dimiliki masyarakat, merupakan faktor utama dalam kebahagiaan rakyat. Kenaikan pengangguran pada kenyataannya dapat mempengaruhi kebahagiaan semua orang, bahkan mereka yang telah memiliki pekerjaan.