REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyatakan kejadian longsor di 11 titik akibat hujan deras sejak Sabtu (18/3) malam berada di zona merah rawan longsor.
"Jadi kejadian lonsor kemarin itu semua ada di zona merah, semua zona merah hasil kajian kita itu terbukti wilayah yang rawan longsor," kata Kepala BPBD Bantul Dwi Daryanto di Bantul, Senin (20/3).
Berdasarkan data yang BPBD himpun di lapangan, kejadian longsor di 11 titik baik tanah longsor, talud longsor dan tebing jalan longsor itu diantaranya terdapat di wilayah Desa Selopamioro Imogiri dan Desa Sitimulyo Piyungan.
Menurut dia, beberapa titik longsor itu karena lokasinya berada di lereng perbukitan dengan struktur tanah tidak stabil, sehingga ketika hujan terus menerus bisa mengakibatkan longsor, sehingga masuk zona merah.
"Semuanya (lokasi longsor) berada di zona merah, ini terbukti, bahwa kawasan itu memang sangat rawan terhadap ancaman longsor," katanya.
Dwi mengatakan, ada berbagai upaya untuk mengantisipasi kejadian longsor di zona merah itu, di antaranya melakukan mitigasi struktural dengan cara penanaman pohon yang kuat serta membuat sistem terasiring.
"Kemudian bangket, dan kalau memang kemungkinan ada pembangunan bangket yang perlu segera kita tangani ya kita tangani," katanya.
Namun demikian, pihaknya mengimbau warga yang tinggal di daerah zona merah rawan longsor selalu meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana yang mungkin terjadi, terlebih saat ini masih sering turun hujan.
"Pada musim pancaroba seperti ini, potensi banjir, longsor dan angin kencang masih ada. Sehingga harapan kita masyarakat tetap waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan, mana kala ada kejadian alam," katanya.
Sementara itu, terkait dengan kejadian longsor di 11 titik itu, kata dia, yang terdampak langsung hingga rumahnya rusak ada empat rumah, namun semua sudah dikondisikan untuk keperluan bantuan bahan bangunannya.
"Masing-masing rumah rata-rata dihuni empat jiwa. Tidak ada korban jiwa akibat kejadian itu. Mereka tetap tinggal di situ karena yang terkena longsor hanya tembok sebagian sehingga masih bisa dihuni," katanya.