REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN – Persiba Balikpapan, Kalimantan Timur, berharap bisa secepatnya menggunakan stadion baru untuk menjalani kompetisi Liga 1 musim 2017. Alasannya, akan sangat berat bagi tim tersebut jika harus bermain kandang di stadion pinjaman di luar daerah. “Padahal, main di luar kandang untuk partai kandang (home) selama setengah musim saja sudah luar biasa berat, apalagi kalau sampai akhir kompetisi," kata pelatih Persiba Timo Scheunemann, Selasa (21/3).
Tim berjuluk Beruang Madu itu akan meminjam stadion Gajayana di Kota Malang, Jawa Timur, sebagai markas sementara. Penyebabnya stadion Parikesit Balikpapan yang menjadi markasnya selama ini segera dibongkar untuk kepentingan proyek perluasan kilang minyak Pertamina. Sementara pembangunan stadion baru di Batakan, arah utara dari pusat Kota Balikpapan, hingga kini belum selesai.
Stadion Batakan baru dijadwalkan selesai dan bisa digunakan pada Juni 2017. Namun, karena Pemerintah Kota Balikpapan mengalami defisit anggaran, penyelesaian stadion baru tersebut tertunda lagi. Menurut Timo, atmosfer atau suasana main di kandang sendiri dan di depan ribuan pendukung sangat berbeda dengan main tanpa penonton. “Bermain di depan fan itu selalu memberi pemain semangat lebih untuk berjuang dan menang. Kalau harus bermain di kandang pinjaman di kota lain, tentu sangat berat bagi tim," tambahnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Balikpapan Tara Allorante mengemukakan proyek pembangunan stadion baru masih membutuhkan dana lebih kurang Rp 30 miliar untuk pembangunan jalan masuk ke stadion dari Jalan Mulawarman. Anggaran sebesar itu juga diperlukan untuk membuat tempat parkir yang bisa menampung ribuan kendaraan roda dua dan empat. "Kalau lapangannya saja sudah bisa dipakai pada bulan Juni," kata Allorante.
Saat ini, lanjutnya, Pemkot Balikpapan sedang mencari sumber-sumber keuangan lain di luar APBD untuk menyelesaikan stadion tersebut. Namun, baru mendapat Rp 2 miliar dari Rp 30 miliar yang dibutuhkan. Pada awalnya, pembangunan stadion ini dianggarkan Rp 1,3 triliun dengan sumber dana APBD Kota Balikpapan dan APBD Provinsi Kaltim.