REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Agen khusus Korea Utara (Korut) akan melakukan investigasi sendiri terkait pembunuhan Kim Jong-nam. Seperti dikutip Channel News Asia, investigasi oleh agen Korut tersebut dilakukan karena sebelumnya polisi Malaysia menolak tawaran Pyongyang untuk bergabung dalam penyelidikan yang dilakukannya.
Menurut sumber dari seorang pemilik salon kecantikan di pinggiran kota Kuala Lumpur yang enggan menyebutkan namanya, para agen telah bergerak mengunjungi beberapa lokasi bisnis di kota tersebut. Menurutnya, agen itu mengunjungi tempat-tempat yang kemungkinan berkaitan dengan salah satu tersangka asal Indonesia, Siti Aisyah.
"Mereka pergi dari toko ke toko bertanya tentang teman-teman Siti. Mereka mengatakan dari Pyongyang dan ingin melakukan penyelidikan kasus politik," ujar pemilik salon kecantikan tersebut.
Pembunuhan saudara seayah pemimpin Korut Kim Jong-un itu telah menciptakan ketegangan hubungan kedua negara. Hingga sembilan diplomat Malaysia beserta keluarganya yang tinggal di Korut dilarang meninggalkan Korut untuk sementara waktu. Padahal sebelumnya Malaysia merupakan satu dari sedikit negara yang memiliki hubungan baik dengan Korut.
Siti Aisyah, WNI, bersama Doan Thi Huong asal Vietnam tertangkap kamera cctv terminal 2 bandara internasional Kuala Lumpur. Kedua perempuan tersebut yang menyeka Kim Jong-nam dengan racun syaraf VX yang dianggap sebagai zat kimia pembunuh massal.
Korut tetap enggan menerima hasil penyelidikan Malaysia. Menurut mereka pria yang terbunuh itu berpaspor Kim Chol. Korut juga menegaskan bahwa ia meninggal karena serangan jantung, bukan karena racun syaraf VX.
Akan tetapi Wakil Perdana Menteri Malaysia Zahid Hamidi menegaskan bahwa jenazah sudah terkonfirmasi sebagai Kim Jong-nam karena telah dicocokkan dengan DNA anak kandungnya.