REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar lingkungan Sudharto P Hadi menilai, informasi tentang iklim sangat penting dan bermanfaat bagi upaya mitigasi dan adaptasi.
"Informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika sangat bermanfaat bagi petani dan nelayan, menjadi rujukan mereka untuk pola tanam dan waktu melaut. Begitu juga untuk kesehatan, sanitasi dan juga pencegahan penyakit," kata Sudharto di Jakarta, Selasa (21/3).
Sudharto yang juga sosiolog itu dalam kuliah umum tentang Informasi Perubahan Iklim Untuk Pembangunan Berkelanjutan dalam rangka Hari Meteorologi yang digelar BMKG mengatakan, informasi tersebut juga menjadi rujukan bagi perencanaan pembangunan, tata ruang serta kebijakan tranportasi. "Kalau dulu orang mungkin tidak merasa perlu informasi iklim, tapi sekarang semua menunggu," katanya.
Menurut dia, informasi yang dikeluarkan oleh BMKG seperti data curah hujan, perkiraan banjir dan lainnya sudah cukup baik namun yang terpenting adalah bagaimana informasi tersebut digunakan oleh pengambil keputusan. "Menurut saya, informasi sudah cukup untuk adaptasi tapi mungkin perlu ditingkatkan untuk mitigasi. Langkah proaktif itu diperlukan bukan hanya pada saat terjadi bencana tetapi ketika memikirkan yang akan datang," tambah dia.
Sementara itu,Kepala BMKG Andi Eka Sakya mengatakan, informasi yang disajikan BMKG sebagai peringatan dini sehingga diharapkan para pengambil kebijakan lebih proaktif dan masyarakat tahu serta dapat mengambil respon yang tepat jika terjadi bencana.
"Tentunya bagaimana mempersiapkan masyarakat bukan hanya sekedar tahu dan paham informasi yang diberikan tapi juga menjadikan budaya hidup untuk selalu waspada terhadap bencana," ujar Andi.
Meningkatkan kesadaran masyarakat menurut dia sangat penting karena wilayah Indonesia diibaratkan sebagai supermarket bencana karena hampir semua jenis bencana alam terjadi di Tanah Air. Karena itu masyarakat harus terbiasa dan ada pemahaman dan menjadikan budaya serta hidup harmoni bersama bencana.