Selasa 21 Mar 2017 16:05 WIB

Sukabumi Terapkan Aksi Siaga Bencana Hingga Mei

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Yudha Manggala P Putra
 Ilustrasi tanah longsor.
Foto: Antara/Adeng Bustomi
Ilustrasi tanah longsor.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Kota Sukabumi menerapkan aksi siaga bencana hingga Mei 2017 mendatang. Langkah tersebut menyusul cuaca ekstrem yang berpotensi menyebabkan bencana baik longsor maupun banjir bandang.

‘’Rangkaian aksi siaga bencana di Sukabumi dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya bencana,’’ terang Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi Zulkarnain Barhami kepada Republika Selasa (21/3).

Hal ini diterapkan bersamaan dengan status siaga darurat bencana longsor dan banjir hingga Mei 2017. Menurut Zulkarnain, status tersebut mengacu pada pertimbangan kondisi cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Selain itu lanjut dia merujuk pada status serupa yang diterapkan Pemprov Jawa Barat.

Zulkarnain mengungkapkan, kasus bencana yang mendominasi di Sukabumi adalah longsor dan banjir bandang. Contohnya dalam kurun waktu Februari lalu tercatat sebanyak 25 kejadian bencana. Dari jumlah tersebut terang dia yang paling banyak adalah kejadian longsor sebanyak enam kasus.

Sementara bencana lainnya yakni angin topan atau puting beliung sebanyak empat kasus, tiga kasus kebakaran, dua kasus gempa bumi, dan dua kejadian bencana lain-lain.Untuk menghadapi bencana kata Zulkarnain, pemkot telah menggelar apel siaga penanganan bencana di Kodim 0607/Kota Sukabumi pada 10 Maret 2017.

Kegiatan itu terang dia untuk memperat sinergitas penanggulangan bencana antara BPBD dengan TNI dan Polri serta elemen masyarakat lainnya.

Wakil Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi menambahkan, kondisi cuaca esktrem dengan curah hujan yang tinggi memang harus menjadi perhatian warga. ‘’Curah hujan tinggi berpotensi menyebabkan bencana terutama di daerah rawan bencana,’’ imbuh dia.

Oleh karena itu sambung Fahmi, pemkot telah meminta aparat di lapangan mulai dari camat dan lurah untuk siaga menghadapi potensi bencana. Sehingga ungkap dia ketika terjadi bencana maka petugas di lapangan bisa segera ke lokasi untuk memberikan bantuan darurat.

Ditambahkan Fahmi, kejadian bencana di Sukabumi salah satunya akibat tidak berfungsinya saluran air atau drainase. Ke depan sambung dia sarana tersebut akan diperbaiki agar bisa berfungsi dengan baik.

Dandim 0607/Kota Sukabum Letkol Inf Mohammad Mahfud As’at menambahkan, TNI siap membantu penanganan bencana di daerah. Upaya ini dilakukan agar penanganan bencana dapat dilakukan dengan cepat.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement