REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pemerintahan Trump mempertimbangkan sanksi yang lebih luas terhadap Korea Utara. Sanksi tersebut akan memotong Korut dari sistem finansial global.
Sanksi ini diberikan menyusul sikap Korut yang kerap melakukan uji coba rudal. Menurut seorang pejabat AS sanksi yang diberikan merupakan bagian dari peningkatan tekanan ekonomi dan diplomatik.
AS berharap sanksi kepada Korut bisa diterapkan secara global terutama pada bank-bank Cina dan perusahaan-perusahaan yang melakukan bisnis paling banyak dengan Korea Utara.
Sementara opsi lama yakni serangan militer terlebih dulu ke Korut masih dipertimbangkan. Ini terlihat dari sikap Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson yang memperingatkan Korut supaya menjaga sikap saat turnya ke Asia pekan lalu.
Pertimbangan ini akan disampaikan kepada Presiden Donald Trump oleh Penasehat Keamanan Nasional l H.R. McMaster pekan ini. Terutama sebelum Trump bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping awal April mendatang.
"Korut merupakan agenda utama dalam pertemuan tersebut," ujar seorang pejabat AS, Senin, (20/3).
Hingga saat ini belum jelas seberapa cepat Trump akan memutuskan sanksi terhadap Korut. Trump bertemu McMaster Sabtu lalu. Mereka membicarakan pemimpin Korut. Mereka menilai sikap Kim Jong-un sangat buruk.
Baca juga, Warga Malaysia Dilarang Meninggalkan Korut.