Selasa 21 Mar 2017 18:59 WIB

Sekjen Kemenag Ajak Umat Pegang Prinsip Islam Wasathiyah

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agus Yulianto
Sekjen Kemenag Nur Syam
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Sekjen Kemenag Nur Syam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Umat diminta untuk memperkuat wawasan Islam Wasathiyah. Penguatan itu merupakan langkah tepat untuk menangkis masuknya nilai-nilai terorisme dan ekstrmisme.

"Perkuat Islam Washatiyah, Islam yang memberikan keselamatan bagi seluruh umat manusia," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Agama (Kemenag) Nur Syam, pada diskusi publik Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Selasa (21/3).

Islam, lanjut Nur Syam, harus ditunjukkan sebagai agama yang memang memberikan rahmat bagi semua umat manusia. Karenanya, kata dia, Islam itu  harus kuat di dalam yang tentunya dapat dicapai dengan memperkuat ukhuwah Islamiyah.

Namun, dia mengakui, masih ada agenda-agenda seperti sekte-sekte luar yang ingin terus masuk ke Indonesia, dan memang masih harus dihadapi umat Islam. Untuk itu, Nur Syam menyarankan umat mempertahankan konsensus empat pilar kebangsaan. "Jangan lupakan Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika," tegasnya.

Nur Syam meyakini, kelompok-kelompok yang mampu memegang Pancasila yang merupakan ideologi negara, tentu akan memiliki kecintaan pula kepada negaranya. Menurut dia, landasan itu tentu akan jadi tambahan kekuatan menjaga Republik Indonesia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement