REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Bank Mandiri meluncurkan layanan perbankan online bernama Mandiri Online. Rencananya, tahun ini perseroan pun akan fokus mengembangkan layanan tersebut.
VP Group Head Electronic Banking Bank Mandiri Rahmat Broto Triaji mengatakan, ke depannya seluruh nasabah Bank Mandiri akan diarahkan untuk menggunakan Mandiri Online. "Selama ini nasabah menggunakan internet banking dan mobile banking. Kita akan review tiga sampai enam bulan lalu kita akan matikan layanan tersebut (internet banking dan mobile banking," ujarnya kepada wartawan di Plaza Mandiri, Jakarta, Selasa, (21/3).
Ia menambahkan, bila nasabah tidak dipaksa dengan cara itu, maka mereka akan enggan untuk beralih ke Mandiri Online yang sebenarnya memiliki layanan lebih lengkap dan mudah. Perseroan pun mulai gencar melakukan sosialisasi baik lewat media massa maupun media online demi memberikan info ke nasabah.
Rahmat menyebutkan, secara registrasi, kini jumlah pengguna Mandiri Online sudah mencapai 8 juta. Sayangnya, hanya sekitar 18 sampai 20 persen pengguna yang aktif. "Sampai akhir tahun ini, kami targetkan pengguna aktif Mandiri Online sebanyak 2,5 juta nasabah. Kami harap Mandiri Online bisa jadi penopang bisnis Bank Mandiri," tuturnya.
Perseroan berharap semua transaksi yang bersifat non tunai bisa dilakukan di Mandiri Online. Bahkan rencananya, setiap bulan fitur Mandiri Online akan ditambah. "Nanti disediakan fitur untuk mengajukan kredit, termasuk pengajuan KPR (Kredit Pemilikan Rumah)," tambah Senior EVP Chief Technology Officer Bank Mandiri Joseph Georgino Godong, di Jakarta, Selasa, (21/3).
Ia menegaskan, nasabah tinggal menunggu fitur-fitur tersebut dirilis. Selain transfer dan melakukan top up pulsa serta e-money, saat ini fitur Mandiri Online juga sudah memungkinkan untuk membuka deposito serta Mandiri Tabungan Rencana (MTR).