REPUBLIKA.CO.ID, DILI -- Calon presiden Timor Leste dari Partai Fretilin, Francisco 'Lu-Olo' Guterres, dilaporkan memperoleh persentase suara sebanyak hampir 60 persen. Jumlah tersebut didapatkan setelah Komisi Pemilihan Timor Leste melakukan penghitungan cepat pasca pemungutan suara pada Senin (20/3) kemarin.
Sekretariat Nasional untuk Administrasi Teknis dan Pemilihan Timor Leste mengatakan bahwa pihaknya telah menghitung lebih dari 30 persen dari keseluruhan surat suara. Seperti dilaporkan laman SBS, Guterres telah meraih hampir 60 persen suara. "Guterres telah menerima lebih dari 57 persen suara," kata Komisi Pemilihan Timor Leste.
Menanggapi hasil penghitungan cepat tersebut, Guterres yakin tidak akan ada putaran kedua untuk pilpres kali ini. "Saya percaya tidak akan ada putaran kedua," ujarnya.
Adapun calon presiden dari Partai Demokrat dan Partai Pembebasan Rakyat (PLP) yang disebut-sebut akan menjadi rival Guterres, yakni Antonio da Conceicao, harus berbagi suara dengan enam kandidat lainnya. Suara untuk masing-masing kandidat tersebut, bila diakumulasi, hanya berjumlah sekitar 30 persen.
Komisi Pemilihan Timor Leste akan mengumumkan hasil resmi pilpres pada Kamis (23/3). Hasil dari Komisi Pemilihan Timor Leste tersebut selanjutnya akan diverfikasi oleh pengadilan dalam waktu sekitar satu bulan.
Bila penghitungan cepat Komisi Pemilihan Timor Leste presisi, maka Guterres dipastikan akan menduduki kursi presiden Timor Leste. Dengan demikian, pilpres putaran kedua yang rencananya diselenggarakan pada April mendatang akan batal dilaksanakan.