REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Sopan Adrianto memperingatkan kepala sekolah ihwal beredarnya dugaan soal ujian sekolah berstandar nasional (USBN). Ia mengaku sudah lama mengedarkan surat yang ditujukan kepada kepala sekolah di daerahnya.
"Saya sudah lakukan antisipasi. Bila bapak atau ibu mengetahui, atau dengan sengaja terlibat langsung dan melakukan pembiaran tentang indikasi adanya kebocoran soal di sekolah bapak/ibu, dikenakan sanksi yang tegas," kata dia kepada wartawan, Selasa (21/3). Ia mengingstruksikan, apabila sekolah menemukan adanya dugaan soal bocor, maka dipersilahkan menggunakan soal susulan atau cadangan, di samping soal utama yang telah disiapkan.
Ia menjelaskan, dalam mengelola soal USBN, bidang SMP/SMA telah menangani secara prosedural, yakni, pertama, penyusun soal dari MGMP masing-masing mata pelajaran. Kedua, penyerahan soal dari MGMP ke bidang SMP/SMA disertai dengan Pakta Integritas menjaga kerahasiaan soal. Ketiga, penyerahan soal dari bidang SMP/SMA melalui rayon disertai dengan Pakta Integritas menjaga kerahasiaan soal.
Keempat, penyerahan soal ke setiap sekolah oleh rayon masing-masing, sudah diarahkan juga dengan Pakta Integritas menjaga kerahasiaan soal. Kelima, sesuai POS USBN 2017, setelah master soal diserahkan ke sekolah, menjadi tanggung jawab mutlak kepala sekolah masing-masing. Sebelumnya, beredar dugaan soal USBN mata pelajaran pendidikan kewarganegraan (PKn) dan pendidikan agama Islam (PAI) di DKI Jakarta melalui Google Drive.