REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengingatkan Perdana Menteri Irak Haidar al-Abadi mengenai ancaman Iran. Ia juga menyampaikan sejumlah hal mengenai kerja sama di bidang militer yang harus terus ditingkatkan.
Kedua pemimpin negara itu melakukan pembicaraan dalam pertemuan Gedung Putih, Ibu Kota Washington, AS pada Senin (20/3) malam. Dalam sebuah pernyataan, Trump menekankan bahwa Iran yang merupakan negara tetangga Irak dapat menjadi ancaman besar. "Iran dapat menjadi ancaman di seluruh wilayah," ujar pernyataan dari Gedung Putih seperti dilansir Aawsat, Rabu (22/3).
Dalam pertemuan itu, Abadi juga turut menyampaikan pesan mengenai kerja sama militer dengan AS yang harus ditingkatkan. Salah satunya adalah tentang cara terbaru dan efektif memerangi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Sejak Oktober 2016 lalu, pasukan Pemerintah Irak bersama dengan Peshmerga Kurdi dan koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) melakukan serangan ofensif untuk menumpas kelompok militan itu dari Mosul. Saat ini, ISIS dilaporkan sudah kehilangan banyak wilayah di kota yang disebut sebagai benteng terakhir mereka di Irak.
"Trump dan Abadi saling memuji kerja sama militer antara kedua negara yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam memerangi ISIS dan kampanye membebaskan Mosul," jelas pernyataan Gedung Putih.
Baca juga, Pasukan Irak Terlibat Bentrokan Sengit dengan ISIS di Mosul.