Rabu 22 Mar 2017 15:29 WIB

Napak Tilas Perjalanan Panji Sakti Digelar di Buleleng

Sejumlah wisatawan domestik menikmati pemandangan bekas Pelabuhan Buleleng di Singaraja, Bali, Selasa (21/5). Bekas pelabuhan peninggalan Belanda itu setelah mengalami perubahan dan penataan, saat ini difungsikan sebagai obyek wisata andalan di Bali utara.
Foto: Antara
Sejumlah wisatawan domestik menikmati pemandangan bekas Pelabuhan Buleleng di Singaraja, Bali, Selasa (21/5). Bekas pelabuhan peninggalan Belanda itu setelah mengalami perubahan dan penataan, saat ini difungsikan sebagai obyek wisata andalan di Bali utara.

REPUBLIKA.CO.ID, SINGARAK -- Pemerintah Kabupaten Buleleng, melalui Dinas Pemuda dan Olahraga setempat, menggelar napak tilas perjalanan pendiri Kota Singaraja, Ki Barak Panji Sakti, yang diikuti sebanyak 44 regu dari pelajar, mahasiswa dan organisasi kepemudaan di daerah itu.

Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, di Singaraja, Rabu (22/3), mengatakan, warga Buleleng hendaknya menanamkan jiwa kepahlawanan pendiri kotanya yakni Ki Barak Panji Sakti yang dengan gigih serta kekuatan maha dasyat menempuh perjalanan dari Kabupaten Klungkung menuju Den Bukit untuk membangun Kota Singaraja.

"Kota Singaraja yang berdiri kokoh di usianya ke-413, beragam pembangunan telah dapat dilaksanakan pemerintah daerah dan masyarakatnya. Melalui momen ini, mari kita terus bahu membahu membangun Buleleng, untuk nantinya dapat mengentaskan kemiskinan sesuai cita-cita pendiri kota tercinta ini," ungkapnya.

Bupati Putu Agus Suradnyana (PAS) juga meminta kepada seluruh peserta napak tilas panji sakti untuk mencatat kerusakan hutan yang ada di sepanjang etape serta memberikan masukan apa yang harus dilakukan pemerintah daerah

"Di era saat ini, kita minta kepada peserta untuk mencatat kerusakan hutan yang akan dilalui peserta dan juga memberikan solusi apa yang harus dilakukan Pemerintah Daerah," pinta Bupati PAS.

Sementara itu, ketua panitia napak tilas sekaligus kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng Drs. Gede Suyasa, M.Pd, mengatakan kegiatan napak tilas ini bertujuan mengajak para generasi muda untuk tetap memegang kekompakan serta mengapresiasi sejarah lahirnya kota.

"Selain untuk mengenang masa kejayaan Panji Sakti. Kita juga harapkan para peserta untuk tetap memegang kekompakan antar-generasi muda, khususnya generasi muda Buleleng," harapnya.

Dalam kegiatan tersebut, para peserta Napak Tilas Panji Sakti kali ini akan menempuh jarak 15 km dengan perkiraan finish tiga sampai lima jam. Peserta dilepas di Jaba Pura Yeh Ketipat Desa Wanagiri dan finish di Monumen Bhuana Kerta Desa Panji. 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement