REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Jenazah manajer JKT 48, Inao Jiro, masih berada di rumah duka di komplek River Park, Jurang Mangu, Pondok Aren, Tangerang Selatan. Keluarga di Jakarta masih menunggu kedatangan keluarga dari Jepang.
Ketua RT 002/02 Jurang Mangu Barat Manan Anim (62) mengatakan jenazah akan disemayamkan menunggu keluarganya dari Jepang datang. "Saya tanya sama sopirnya, katanya tunggu orang tuanya yang di Jepang. Tidak tahu dikubur di sini apa di Jepang," jelas Manan.
Manan sebelumnya tidak memiliki data warga Jepang atas nama Inao Jiro. Pria Jepang berusia 47 tahun itu tidak melakukan lapor diri kepadanya.
Kemarin, Inao ditemukan gantung diri di kamar mandi dalam kamar tidurnya. "Nggak tahu kalau ada orang Jepang di sini. Soalnya dia nggak lapor diri ke RT," jelas Manan, Rabu (22/3) siang di dalam komplek River Park, Jurang Mangu, Pondok Aren, Tangerang Selatan, tempat Inao tinggal.
Oleh karena itu, ia mengungkapkan tidak mengenal Jiro. Bahkan, Manan baru tahu ada orang Jepang yang meninggal tadi malam dari petugas keamanan. Namun, ia tidak sempat melayat langsung karena hujan dan sudah pukul 00.00 WIB.
"Saya baru sempat datang melayat pukul 07.00 WIB. Saya lihat jenazahnya sudah dipakaikan jas," ujar Manan.
Semalam, Inao sempat dibawa ke RS Primer Bintaro. Nyawanya tapi tidak tertolong. Jenazah langsung dibawa pulang oleh keluarga. Petugas keamanan kompleks Samsudin mengatakan hal tersebut.
Seperti diketahui sebelumnya, Inao ditemukan gantung diri di kamar mandi dalam kamar tidurnya. Mendiang ditemukan oleh asisten rumah tangganya Suryati (28). Sebelum ditemukan gantung diri, Suryati masih sempat melihat Jiro sekitar pukul 09.00 WIB.