REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kementerian Perdagangan menargetkan dapat membangun dan merevitalisasi 5.000 pasar rakyat hingga 2019. Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, revitalisasi pasar rakyat menjadi salah satu program penting di kementeriannya karena pasar yang bersih dan nyaman terbukti meningkatkan angka transaksi.
"Ada korelasi antara kebersihan dengan peningkatan transaksi. Kalau pasarnya bau, kumuh, bocor, harga mahal, siapa mau datang?," ujarnya, saat memberikan arahan pada para kepala dinas perdagangan seluruh Indonesia di Auditorium Kementerian Perdagangan, Rabu (22/3).
Ia mencontohkan, Pasar Sindhu di Bali mengalami peningkatan transaksi hingga 300 persen setelah direvitalisasi. Hal yang sama juga terjadi di sejumlah pasar tradisional di Bengkulu Utara.
Namun begitu, kata Mendag, pihaknya tidak dapat merevitalisasi semua pasar rakyat secara serentak karena keterbatasan anggaran. Karenanya, ia meminta kepala dinas menggerakkan bawahannya untuk bergotong royong membersihkan pasar-pasar sebagai langkah cepat sambil menunggu giliran untuk direnovasi.
Jika perlu, Enggar mempersilakan daerah untuk menaikkan retribusi pasar selama kenaikannya masih wajar dan dananya digunakan untuk perbaikan. "Tapi kalau sudah naik tidak juga ada perubahan, rakyat pasti marah."
Pada 2016 lalu, Kementerian Perdagangan telah merevitalisasi dan membangun 878 pasar rakyat. Di akhir tahun 2017, Enggar menargetkan akan tersisa 217 pasar lagi yang harus direvitalisasi.