Rabu 22 Mar 2017 20:36 WIB

Ratusan Ojek Daring Datangi Balai Kota Bogor

Rep: Taufiq Alamsyah Nanda/ Red: Andi Nur Aminah
Ratusan pengemudi ojek online mendatangi Balai Kota Bogor, Rabu (22/3)
Foto: Taufiq Alamsyah/Republika
Ratusan pengemudi ojek online mendatangi Balai Kota Bogor, Rabu (22/3)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ratusan pengemudi ojek online atau daring mendatangi Balai Kota Bogor. Mereka hendak menyampaikan aspirasi kepada wali kota agar mendapatkan jaminan keamanan.

Dengan dikawal polisi, ratusan ojek daring yang menamakan diri sebagai kelompok Bodali (Bogor Dramaga Leuwliang) memasuki balai kota pukul 16.00 WIB. Konvoi kendaraan berlangsung tertib. Begitu masuk, mereka memarkirkan kendaraan di halaman balai kota.

Puluhan personil TNI-Polri bersenjata lengkap disiagakan. Beberapa baracuda dan kendaraan taktis lainnya terparkir di depan balai kota. Setelah memasuki balai kota, para pengemudi ojek daring duduk berkumpul di tengah halaman balai kota untuk mengadakan dialog dengan polresta Bogor.

Saat berjalan menuju balai kota, ojek daring sempat mendapatkan serangan dari sopir angkot. Tuntutan atas jaminan keamanan pengemudi gojek semakin mendesak disuarakan. 

Suasana haru terlihat di antara pengemudi ojek daring ketika tiba di balai kota. Mereka merasa berhasil memperjuangkan tuntutan menuju balai kota di tengah ancaman supir angkot. "Alhamdulillah, perjuangan kita berhasil." teriak histeris salah seorang pengemudi ojek daring terdengar samblil berpelukan dengan kawannya.

Tanpa menunggu lama, pihak kepolisian membuka kegiatan dialog dengan ojek daring ini. Salah seorang perwakilan ojek daring memberikan penjelasan kronologis peristiwa serta aspirasi yang hendak disampaikan oleh ojek daring Kota Bogor. 

"Di Laladon kami diserang. Pihak angkot sudah ada yang membawa batu dan clurit." ujar perwakilan pengemudi ojek daring. 

Menurutnya telah beredar informasi bahwa wali kota akan membekukan ojek daring, sehingga supir angkot berani melakukan serangan. Pihak kepolisian memberikan jaminan keamanan kepada pengemudi ojek daring. Namun kepolisian memberikan catatan bahwa laporan masalah keamanan harus dibedakan antara kabupaten dan kota. "pengaduan harus sesuai dengan wilayah. Kabupaten atau kota." ujar Tri Suhartoni, kabagops polresta Bogor. 

Selain itu, TNI & Polri menghimbau kepada para pengemudi ojek daring agar tidak menggunakan atribut demi keselamatan. Hari ini berlangsung pertemuan dari Kadishub kabupaten dan kota, kasatlantas kabupaten dan kota, organda kabupaten dan kota dan perwakilan gojek serta grab. Tetapi pertemuan menjadi tidak berarti karena ada peristiwa bentrokan sore hari. "Kami semua juga menginginkan kedamaian," ujar Rakhmawati, kadishub kota Bogor.

Pukul 18.30 WIB, suasana balai kota berangsur sepi. Pengemudi ojek daring membubarkan diri. Keamanan balai kota tetap dijaga ketat. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement