Seniman tari Lena Guslina, melakukan aksi lingkungan dialektika tubuh bertajuk "Jejak Rimba" di hutan kota Babakan Siliwangi, Kota Bandung, Selasa (21/3). (FOTO : Republika/Edi Yusuf)
Seniman tari Lena Guslina, Rusdi Kaleeng dan Mussa Hendriks melakukan aksi lingkungan dialektika tubuh "Jejak Rimba" di hutan kota Babakan Siliwangi, Kota Bandung, Selasa (21/3). (FOTO : Republika/Edi Yusuf)
Seniman tari Lena Guslina, Rusdi Kaleeng dan Mussa Hendriks melakukan aksi lingkungan dialektika tubuh "Jejak Rimba" di hutan kota Babakan Siliwangi, Kota Bandung, Selasa (21/3). (FOTO : Republika/Edi Yusuf)
Seniman tari Lena Guslina dan Rusdi Kaleeng melakukan aksi lingkungan dialektika tubuh bertajuk "Jejak Rimba" di hutan kota Babakan Siliwangi, Kota Bandung, Selasa (21/3). (FOTO : Republika/Edi Yusuf)
Seniman Tari Lena Guslina membawa bola merah sebagai simbol kondisi bumi saat ini, pada aksi lingkungan dialektika tubuh "Jejak Rimba" di hutan kota Babakan Siliwangi, Kota Bandung, Selasa (21/3). (FOTO : Republika/Edi Yusuf)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bertepatan dengan Hari Kehutanan Sedunia, Seniman tari Lena Guslina, Rusli Kaleeng dan Mussa Hendriks dari Legus Studio melakukan aksi lingkungan seni dialektika tubuh bertajuk "Jejak Rimba" di hutan kota Babakan Siliwangi, Kota Bandung, Selasa (21/3).
Aksi tersebut menyikapi keberadaan hutan saat ini termasuk hutan kota sebagai ruang terbuka hijau yang sering kali dibenturkan dengan kepentingan komersialisasi oleh sejumlah pihak, salah satunya oleh para pemodal besar. Dengan aksi tersebut diharapkan dapat mengedukasi dan menyadarkan masyarakat betapa pentingnya menjaga lingkungan khususnya hutan sebagai bagian penting kehidupan .
Advertisement