Rabu 22 Mar 2017 21:09 WIB

Psikolog Kaget Laju Pertumbuhan Kasus Pedofilia di Indonesia Mengerikan

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Bilal Ramadhan
Kekerasan seksual terhadap anak (ilustrasi)
Foto: Republika/Mardiah
Kekerasan seksual terhadap anak (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Psikolog Anak Endang Widyorini dari Universitas Soegijapranata, Semarang, Jawa Tengah kaget dengan laju kasus pedofilia saat ini. Terlebih saat terkuaknya kasus pedofila pada grup Facebook Loly Candy.

“Saya juga heran, ngeri juga. Memang, dari dulu kasus seperti ini sudah ada,” ujar Endang saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (22/3).

Endang menjelaskan, biasanya tersangka pedofil itu adalah korban pelecehan. Mereka awalnya sedih, marah, kaget, bahkan trauma. “Dikhawatirkan lama-lama anak-anak yang jadi korban, malah merasakan kenikmatan,” ujar Endang.

Karena saat korban sudah merasakan kenikmatan tersebut, ada kemungkinan dia pun akan mengidap penyimpangan seksualitas. Misalnya menyukai sesama jenis. “Keluarga harus cerdas melihat tanda-tanda atau perubahan anak. Kalau anak sudah murung, diam, tertutup, harus segera didekati secara personal,” kata Endang.

Endang juga menjelaskan kasus pedofilia atau pelecehan seksual seperti ini banyak terjadi di lingkungan terdekat dan terpercaya. “Di sekolah, lingkungan keluarga dan pertemanan banyak terjadi kasus demikian,” ungkap Endang.

Endang mengimbau agar setiap korban pedofil segera dilakukan penanganan oleh psikolog. Agar kasus seperti ini tidak terus merembet dan meluas lebih jauh. Pihak keluarga yang sudah tahu anaknya menjadi korban juga jangan ragu melapor ke aparat yang berwajib.

“Jangan sampai didiamkan. Ungkapkan saja. Walaupun, misal itu terjadi di sekolah, bahkan keluarga sendiri,” ujar Endang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement