Kamis 23 Mar 2017 12:44 WIB

Silariang Diharap Dorong Lebih Banyak Film Lokal

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yudha Manggala P Putra
Silariang
Silariang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Aktris Nurfadillah Naifa berharap film Silariang bisa mendorong lebih banyak film lokal mendapat tempat di bioskop. Dia juga berharap para sineas terdorong untuk terus meningkatkan kualitas karya. Apalagi dengan adanya pembuktian minat masyarakat terhadap film lokal.

Pernyataan Naifa menyusul keberhasilan Silariang menembus seratus ribuan penonton. Padahal film lokal Makassar ini hanya tayang di layar terbatas dan dibintangi pemain lokal.

Berdasarkan data yang dirilis Filmindonesia.or.id, hingga Senin (20/3),  Silariang telah meraup 163.065 orang penonton. Keberhasilan meraih ratusan ribu penonton ini dikarenakan faktor kekuatan cerita daerah dengan para penontonnya yang saling terikat, seperti film Uang Panai.

“Film lokal kini kian bermunculan, kedekatan cerita yang kami usung dengan keseharian masyarakat Bugis membuat masyarakat tertarik ke bioskop. Saya berharap film Uang Panai dan Silariang yang keduanya saya bintangi bisa menjadi titik awal bagi film lokal untuk mendapat lebih banyak perhatian masyarakat,” kata dia, berdasarkan rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (22/3).

Film Silariang bercerita tentang Cia (Dinda Surbakti) dan Ali (Jeyhan Kler), pasangan yang menghadapi jalan terjal dalam menggapai cinta mereka. Hubungan kian rumit karena tak direstui keluarga. Beruntung Cia dan Ali memiliki sahabat-sahabat yang setia seperti Ati (Nurfadillah Naifa), Rio (Ikram Noer), dan Mamak Ramlah (Husen) yang selalu memberi nasehat dan dukungan. Akan tetapi tetap saja jalan pintas dipilih Cia dan Ali melalui kawin lari (silariang).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement