REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Prancis Francois Hollande akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia pada 29 Maret 2017 yang akan datang.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir yang akrab disapa Tata mengatakan, kunjungan kenegaraan ini merupakan kunjungan yang cukup historis. Sebab terakhir kali Presiden Prancis datang ke Indonesia pada 30 tahun yang lalu.
"Kunjungan Presiden Hollande merupakan rangkaian kunjungan ke Asia Tenggara. Usai dari Malaysia, Presiden Prancis berkunjung ke-Indonesia," katanya, Rabu, (22/3).
Presiden Hollande dalam kunjungannya kali ini datang bersama 30 hingga 40 pengusaha. Selain itu juga bersama dua menteri dan anggota parlemen Prancis.
Prancis dan Indonesia akan membicarakan kerja sama di bidang ekonomi. Selain itu, kedua negara juga akan membahas upaya mendorong dan memperjuangkan kemerdekaan Palestina.
Selain membahas masalah itu, jelas Tata, kedua negara juga akan bertukar informasi dan pikiran untuk mengatasi radikalisme dan terorisme. Baik Indonesia maupun Prancis sama-sama pernah mengalami terorisme.
Direktur Eropa I Direktorat Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri Dino R. Kusnadi menambahkan, kontra terorisme juga ada di salah satu agenda yang akan dibicarakan. "Akan dilakukan sharing pengalaman masalah terorisme. Ini perlu dilakukan bagi kepentingan kedua negara," katanya