REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika ikut memperingati Hari Meteorologi Dunia yang ke-67, Kamis (23/3). Peringati ditandai dengan menggelar berbagai kegiatan di antaranya upacara, seminar internasional, workshop, talkshow, dan kegiatan lainnya.
Peringatan Hari Meteorologi Dunia tahun ini, secara internasional mengangkat tema Understanding Cloud, yang kemudian diterjemahkan secara nasional menjadi "Bersahabat Dengan Cuaca Untuk Siaga Bencana"," kata Kepala Stasiun Meteorologi Klas II El Tari Bambang Setiaji di Kupang, Kamis (23/3).
Bertindak sebagai Inspektur Upacara adalah Kepala BMKG, Dr. Andi Eka Sakya, M.Eng. Dalam sambutannya menyampaikan bahwa diangkatnya tema tersebut seiiring dengan tertujunya mata dunia terhadap isu dampak perubahan iklim yang semakin meningkatkan jumlah frekwensi terjadinya bencana, terutama bencana Hidrometeorologis.
Sehari sebelumnya (22/3) Pusat Penelitian dan Pengembangan bekerjasama dengan KORPRI BMKG mengadakan kegiatan Seminar dengan tema Pelayanan Informasi Meteorologi Maritim Untuk Mendukung Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia`di gedung serbaguna BMKG Pusat.
Kegiatan seminar turut mengundang beberapa narasumber dari PUSHIDROSAL TNI AL, Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan Pertamina. Kegiatan diawali dengan presentasi dari BMKG oleh Bayu Edo dari Pusat Meteorologi Penerbangan BMKG, dilanjutkan dari PUSHIDROSAL TNI AL yang membawakan presentasi dengan tema Pemanfaatan Data Meteorologi Maritim Dalam Mendukung Keselamatan Maritim.
Kemudian Dr. Anastasia RTD Kuswardani dari Badan Riset dan SDM Kementerian Kelautan dan Perikanan yang melakukan presentasi dengan tema Aplikasi data oceanografi untuk perikanan. Dan sesi terakhir diisi presentasi dari Pertamina/HAGI Dr. Alpius Dwi Guntara membawakan materi bertemakan Manfaat data meteorologi dan oseanografi bagi industri MIGAS.
Tanggal 23 Maret diperingati sebagai Hari Meteorologi Sedunia atau World Meteorological Day karena pada tanggal yang sama tahun 1950 sebuah badan spesialisasi di bidang Meteorologi di bawah naungan PBB bernama World Meteorological Organization dibentuk. Hari meteorologi sedunia ini diperingati oleh 188 negara anggota WMO.