Kamis 23 Mar 2017 16:01 WIB

Wapres JK Sebut Kehadiran Transportasi Online tak Bisa Dihalangi

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Nur Aini
Warga mencari transportasi dengan aplikasi online. (ilustrasi).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Warga mencari transportasi dengan aplikasi online. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,BANGKOK -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menuturkan, keberadaan kendaraan berbasis daring (online) sudah tidak bisa dihindarkan. Sebab, kendaraan umum yang terkoneksi dengan internet dan bisa diakses secara online membuat transportasi tersebut lebih efisien bagi penggunanya.

"‎Efisiensi ini tidak ada yang bisa menghalanginya. Cuman bagaimana kita membuat persaingan ini tidak saling mematikan," kata Jusuf Kalla, di Bangkok, Thailand, Kamis (23/3).

‎JK menjelaskan, perkembangan teknologi dan informasi dalam menunjang kehidupan sehari-hari masyarakat  terus berkembang. Hal ini pun yang membuat adanya pergeseran cara mengakses transportasi yang lebih mudah.

Saat ini, kata dia, banyak kendaraan umum seperti ojek sudah menggunakan sistem online untuk mendapatkan penumpang. Bahkan, ojek yang biasanya hanya berdiam di depan gang atau jalanan telah banyak yang ikut serta untuk masuk sistem ojek online. "Lama-lama juga taksi itu akan online semuanya. Jadi jangan dipertentangkan. Itu tidak bisa lagi," ujar Jusuf.

Dulu di Jakarta, ujar JK, baik ojek dan taksi konvensional selalu menentang keberadaan kendaraan umum yang diakses secara online. Namun, lambat laun ketegangan ini mereda setelah banyak dari pemilik perusahaan atau negara ini juga menggunakan sistem online untuk mendapatkan penumpang.

JK menjelaskan, ketika ada taksi berargo, taksi yang bertarif dengan hitungan per jam memprotes keberadaan taksi argo. Namun, seiring waktu, taksi bertarif per jam ini kemudian beralih menggunakan sistem taksi argo.

Perubahan ini kemudian terjadi kembali setelah adanya taksi online. Taksi argo mulai melakukan aksi demo penolakan. Walaupun saat ini terdapat perusahaan taksi argo yang mulai bekerja sama dengan perusahaan penyedia taksi online. "Akhirnya ini kan pada gabung juga," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement