REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Wakil Presiden Jusuf Kalla turut prihatin atas kejadian serangan di London, depan kantor Parlemen Inggris. Peristiwa ini telah melukai sejumlah warga dan menewaskan seorang polisi. "Tentu kita turut prihatin dengan kejadian ini. Radikalisme ini atau orang-orang yang marah ada di mana-mana," kata Jusuf Kalla, Kamis (23/3).
Jusuf Kalla (JK) sangat menyayangkan adanya perbuatan radikalisme yang menimbulkan banyak korban jiwa. Yang lebih disayangkan, beberapa aksi radikalisme ini justru dilakukan oleh orang-orang yang sedang mabuk dan tak paham betul apa arti dari radikalisme yang mereka lakukan.
Di sisi lain, JK mengatakan, radikalisme yang terjadi juga bisa dikarenakan karena orang-orang yang melakukan aksi merasa bahwa dirinya dan negara mereka kerap ditindas oleh negara-negara maju. Kejadian di Timur Tengah dengan banyaknya konflik dan penggempuran luar biasa yang menghancurkan bangunan di negara tersebut, juga bisa menjadi pemicu lahirnya radikalisme di negara maju.
"Ya kalau (Negara) di Timur Tengah Bom terus ini mereka juga marah. Timbul sentimennya, negaranya rusak. Marah juga. Negara besar harus memperhatikan itu," kata JK.
Terkait dengan kejadian serangan di London, JK sejauh ini belum mendapatkan informasi secara langsung dari pihak kementerian luar negeri.