Jumat 24 Mar 2017 01:58 WIB

PM Inggris Kunjungi Korban Serangan Dekat Gedung Parlemen

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Yudha Manggala P Putra
Petugas layanan darurat tiba di dekat gedung parlemen Inggris di London, Rabu (22/3).
Foto: AP/Matt Dunham
Petugas layanan darurat tiba di dekat gedung parlemen Inggris di London, Rabu (22/3).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Perdana Menteri Inggris, Theresa May mengunjungi para korban serangan dekat Gedung Parlemen Inggris pada Kamis (23/3). Seorang juru bicara, seperti dilansir Reuters menyebut Theresa berkunjung ke rumah sakit tempat para korban dirawat pasca penyerangan terjadi.

"Ia telah menandatangani buku belasungkawa dan dia baru-baru ini kembali ke Number 10 (kediaman resmi) setelah kunjungan pribadi ke rumah sakit di mana ia menghabiskan sekitar 40 menit berbicara dengan korban peristiwa kemarin, staf RS, staf klinis," ujar juru bicara.

Tak hanya itu, PM Theresa juga menyampaikan terimakasih kepada staf rumah sakit yang telah merawat para korban.

Adapun sebelumnya, Kepolisian Inggris telah mengidentifkasi pelaku penyerangan di luar Gedung Parlemen Inggris, London pada Rabu (22/3) yang menewaskan lima orang dan puluhan lainnya luka-luka. Pelaku diketahui bernama Khalid Masood dan berusia 52 tahun.

Polisi mengatakan, Masood juga diketahui kelahiran Inggris, yakni wilayah Tenggara Inggris, bernama Kent, namun baru-baru ini tinggal di wilayah Inggris Tengah, yakni West Midlands. Seperti dilansir Reuter pada Kamis (23/3), Masood juga diketahui pernah diselidiki petugas intelijen MI5 yang konsern terhadap ektrimisme dan kekerasan.

Namun belum jelas apakah serangan Masood berkaitan dengan aksi kelompok terorisme. Meski ISIS telah mengaku bertanggung jawab atas serangan kepada pejalan kaki Westminster Bridge dan kepolisian setempat tersebut.

"Masood bukanlah subjek dari penyelidikan yang berkaitan dengan intelijen sebelumnya, bagaimana pun dia diketahui melakukan serangan yang menyebabkan kerugian fisik, kepemilikan senjata ofensif, dan pelanggaran ketertiban umum," ujar Polisi setempat.

Perdana Menteri Inggris, Theresa May dalam pernyataan sebelumnya mengungkap bahwa pelaku memang pernah diselidiki pihak intelijen setempat. Namun polisI mengatakan selama ini Masood tidak pernah dihukum karena terbukti melakukan pelanggaran terkait terorisme. Hal itu lantaran dalam catatan Masood pada tahun 1983 diketahui melakukan kerusakan kriminal dan satu terakhirnya pada Desember 2003 yakni atas kepemilikan pisau.

Diketahui sebelumnya sebanyak lima orang tewas dan sekitar 40 orang luka-luka ketika sebuah mobil Hyundai i40 4x4 abu-abu menerobos jalur pejalan kaki di Westminster Bridge, mengarah ke Gedung Parlemen Inggris di London, Rabu (22/3). Peristiwa terjadi pada pukul 14.20 waktu setempat, ketika mobil menabrak tiga orang yang kemudian tewas.

Dilansir The Guardian, usai mobil menabrak pagar pembatas di luar gedung, pelaku berpakaian hitam lantas berlari masuk menuju New Palace Yard dimana ia menyerang dua polisi pria berjaket kuning. Satu polisi yang berjaga ditusuk hingga tewas.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement