Jumat 24 Mar 2017 08:32 WIB

Gita Gutawa Aransemen Ulang Lagu-Lagu Nasional

Penyanyi Gita Gutawa
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Penyanyi Gita Gutawa

REPUBLIKA.CO.ID, Penyanyi Gita Gutawa ternyata tengah disibukkan dengan project setahun yang dia beri nama 'Gita Puja Indonesia'. Gita mengaransemen dan menyenyikan kembali lagu-lagu nasional.

"Ini program setahun, project nasionalis, karena memang senang dan membanggakan juga," kata Gita Gutawa, Kamis (23/3)

"'Gita Puja Indonesia' sudah ada dari November. Akan rilis setiap Hari Besar Nasional. Insya Allah membawakan lagu dan juga gerakan," sambung dia.

Selain menyanyikan kembali lagu nasional, putri musisi Erwin Gutawa itu juga melakukan gerakan dengan berkampanye digital lewat sosial media. Salah satunya adalah gerakan "Teruskan Ilmu" saat Hari Guru pada 25 November lalu sesuai dengan lagu yang dia rilis pada saat itu.

Keinginan untuk menggarap proyek tersebut berawal ketika Gita sedang menyelesaikan pendidikan Magister-nya. Ia membaca sebuah artikel yang mengatakan bahwa Indonesia sangat unik dengan kesenian yang beraneka ragam. Gita Gutawa kemudian berkaca bahwa di Inggris tidak ada lagu-lagu yang membangkitkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air yang dihimpun Lagu Nasional seperti di Indonesia.

"Musik sebenarnya yang menyatukan kita. Selama masa kemerdekaan menyebarkan paham nasional lewat musik. Mungkin kalau enggak ada musik, merdekanya agak lama juga," kata dia.

Ia juga menekankan 'Gita Puja Indonesia' bukan sekadar mengeluarkan single melainkan disertai dengan gerakan.

"'Gita Puja Indonesia' pendekatannya juga beda, bukan seperti mengeluarkan single biasa, makanya selau mengikut sertakan campaign, ada movement, orang enggak jualan lagu saja, tapi menyebarkan spirit," tambah dia.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement