Jumat 24 Mar 2017 14:10 WIB

8 Terduga Teroris Hendak Bangun Kamp Latihan Militer di Halmahera

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ilham
Kombes Martinus Sitompul.
Foto: Antara
Kombes Martinus Sitompul.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Delapan terduga teroris yang ditangkap Densus 88 pada Kamis (23/3), kemarin, disebut berniat untuk mengadakan pelatihan militer di daerah Halmahera, Maluku Utara. Namun, keinginan mereka gagal dilakukan.

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul mengatakan, berdasarkan pemeriksaan sementara, para terduga teroris yang telah ditangkap itu memang hendak membuat kamp pelatihan militer di Halmahera. Namun, kepolisian belum mengetahui motif latihan tersebut dan alasan dipilihnya Halmahera sebagai lokasi latihan. "Mereka baru menyebut Halmahera," kata dia di kantor Humas Polri, Jakarta Selatan, Jumat (24/3).

Martinus menjelaskan, dua dari delapan terduga teroris pernah menjalani latihan militer di Filipina Selatan. Karena itu, kelompok tersebut memiliki koneksi yang cukup kuat dengan kelompok teroris di Filipina Selatan. "Hubungan ini di antaranya dengan bertukar informasi, dan melakukan pembelian senjata (dari Filipina Selatan)," kata dia.

Total terduga teroris yang ditangkap di wilayah Banten dan Jawa Barat pada Kamis (23/3), delapan orang. Satu dari mereka tewas karena melakukan perlawanan saat ditangkap.