REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Perdana Menteri Cina Li Keqiang mengatakan Cina tidak memiliterisasi Laut Cina Selatan. Namun, dia mengakui perlengkapan pertahanan di sejumlah pulau sengketa ditempatkan di sana untuk menjaga kebebasn navigasi.
Cina dihujani kritik internasional atas pembangunan skala besar di pulau-pulau Laut Cina Selatan. Kepada wartawan di Australia Li mengatakan pembangunan itu demi kepentingan masyarakat.
"Fasilitas Cina, pulau-pulau dan karang Cina utamanya untuk warga sipil. Jika ada sejumlah perlengkapan pertahanan atau fasilitas, itu untuk kebebasan navigasi," kata Li, Jumat (24/3).
Cina mengklaim sebagian besar wilayah Laut Cina Selatan. Kawasan tersebut juga diperebutkan Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, Taiwan dan Vietnam.
Amerika Serikat memperkirakan Cina menambah lebih dari 1.300 hektare daratan di tujuh wilayah Laut Cina Selatan selama tiga tahun terakhir. Cina juga membangun landasan, pelabuhan, hanggar pesawat dan peralatan komunikasi.