Jumat 24 Mar 2017 15:35 WIB

Lazis PLN Latih 100 Guru Honorer di Daerah Terpencil

Rep: Fuji EP/ Red: Agung Sasongko
Pelatihan dan peningkatan kompetensi guru berkarakter di Balai Diklat Provinsi Banten pada 24-25 Maret 2017. Kegiatan tersebut difasilitasi dan diselenggarakan Lazis PLN dan PLN Peduli.
Foto: Dok. Lazis PLN
Pelatihan dan peningkatan kompetensi guru berkarakter di Balai Diklat Provinsi Banten pada 24-25 Maret 2017. Kegiatan tersebut difasilitasi dan diselenggarakan Lazis PLN dan PLN Peduli.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak seratus guru honorer dari daerah pinggiran mengikuti kegiatan pelatihan dan peningkatan kompetensi guru berkarakter di Balai Diklat Provinsi Banten pada 24-25 Maret 2017. Kegiatan tersebut difasilitasi dan diselenggarakan Lazis PLN dan PLN Peduli.

Ketua Lazis PLN, Herry Hasanuddin mengatakan, kegiatan pelatihan dan peningkatan kompetensi guru tersebut diikuti guru-guru honorer yang berpenghasilan rendah. Mereka berasal dari daerah tertinggal dan pinggiran di Kabupaten Pandeglang dan Lebak, Provinsi Banten. 

Kegiatan pelatihan ini juga sekaligus menjadi launching perdana Program Pendidikan Nasional Cahaya Pintar. Program tersebut akan diselenggarakan di lima propinsi. "Kami berharap kegiatan ini dapat membantu peningkatan kualitas pendidikan dan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat dalam proses belajar mengajar," kata Herry kepada Republika.co.id, Jumat (24/3).

Peserta pelatihan dan peningkatan kompetensi guru terbaik diberi bea siswa Program Cahaya Pintar. Mereka diberi kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Selain itu, PLN Peduli juga memberikan bantuan berupa alat peraga senilai Rp 2 juta kepada 100 sekolah madrasah. 

Secara rutin Lazis PLN telah melaksanakan kegiatan pengelolaan zakat yang dibagi menjadi beberapa bidang. Di antaranya bidang kesehatan, sosial kemasyarakatan, pemberdayaan ekonomi, pendidikan dan dakwah.  "Sumber dana Lazis PLN berasal dari dana zakat pegawai Muslim PLN se-Indonesia melalui pemotongan zakat dari penghasilan mereka secara terpusat," ujarnya.

Direksi PLN dan Pembina Lazis PLN dalam sambutannya yang dibacakan, Syamsurizal Munif menyampaikan, selain melaksanakan program kerja untuk pemenuhan kebutuhan listrik, PLN melalui Lazis PLN juga memberikan pelayanan kemasyarakatan. Salah satu tujuan dari kegiatan pelatihan dan peningkatan kompetensi guru ini untuk meningkatkan kualitas guru. 

Terutama meningkatkan beberapa hal yang menyangkut kompetensi, kapabilitas dan kepribadian guru. Terutama guru yang ada di daerah pinggiran dan terpencil. "Pentingnya pendidikan bagi generasi penerus juga menjadi perhatian kami, khususnya di daerah terpencil dan terluar ini sehingga dapat tercipta kesetaraan pendidikan yang memadai," jelasnya.

Sementara, Bupati Pandeglang, Irna Narulita dalam sambutannya mengatakan, guru merupakan profesi yang mulia dan penting dalam mengembangkan pendidikan karakter anak bangsa. Sehingga, guru honorer harus tekun dan sabar dalam melakukan pengabdiannya meski penghasilan masih rendah dan belum menjadi PNS.

Program Lazis PLN ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas proses belajar dan mengajar di sekolah. Guru-guru peserta juga diharapkan memiliki peningkatan pemahaman perilaku dan sifat murid setelah mengikuti pelatihan yang diselenggarakan Lazis PLN. Diharapkan, mereka akan dapat melakukan proses mengajar yang menyenangkan dan memiliki karakter yang kuat. Lazis PLN juga dibantu Kafila Consulting dan Profesional Trainers dan Inspairing yang menjadi pemateri pada kegiatan pelatihan guru tersebut.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement