Jumat 24 Mar 2017 15:59 WIB

Inilah Solusi Cepat PLN Atasi Masalah Listrik di Ambon

Kapal pembangkit listrik yang disewa PT PLN (persero)
Foto: dok PLN
Kapal pembangkit listrik yang disewa PT PLN (persero)

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Untuk memenuhi kebutuhan listrik yang mendesak di wilayah Ambon dan sekitarnya, PT PLN (Persero) mendatangkan kapal pembangkit Listrik atau Marine Vessel Power Plant (MVPP) dari Turki. Kapal yang disewa  PLN itu telah tiba di Desa Waai, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku pada Rabu lalu (15/3). 

Saat ini, MVPP melewati serangkaian tahap pengujian sebelum dapat beroperasi secara komersial (COD) yang direncanakan pada akhir Maret 2017.

MVPP ini nantinya akan menyalurkan daya melalui jaringan transmisi 70 kV ke Gardu Induk (GI) Passo dan GI Sirimau. Keduanya  sudah selesai dibangun tahun 2016 sebelum akhirnya disalurkan ke jaringan distribusi menuju rumah para pelanggan.

"Hari ini kita sedang melakukan uji beban sebelum nanti dapat 100 persen masuk ke sistem Ambon secara komersial," kata Direktur Bisnis Regional Maluku dan Papua PLN Haryanto W.S melalui keterangan tertulisnya.  Untuk menjawab kebutuhan listrik di Pulau Ambon, PLN telah teken kontrak 60 MW dengan PT Kar Powership Indonesia untuk sewa MVPP. Namun, kapasitas yang terpasang pada kapal pembangkit ini dapat menampung hingga 120 MW.

Hadirnya MVPP di Ambon selain untuk menambah kapasitas daya terpasang, juga untuk menggantikan mesin pembangkit yang sudah tua sambil PLN membangun pembangkit lainnya di wilayah Maluku demi kehandalan sistem. Adanya penambahan pasokan listrik melalui MVPP tersebut diharapkan dapat memenuhi pertumbuhan dan menarik investor ke Ambon serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat. "Ini salah satu upaya kami untuk terus memenuhi kebutuhan listrik bagi masyarakat Maluku, khususnya di Pulau Ambon," ujar Haryanto.

Sebelum MVPP ini dapat dioperasikan secara penuh akhir bulan ini, dibutuhkan beberapa tahapan pengujian yang meliputi tahapan pemberian tegangan, sinkronisasi dan tes beban. Sehubungan dengan hal tersebut, PLN akan meminimalisir kemungkinan adanya pemadaman di beberapa titik karena dibutuhkan penyesuaian pengoperasian MVPP,  jaringan transmisi, dan gardu induk.

Kapal pembangkit berbahan bakar Heavy Fuel Oil (HFO) ini disewa PLN selama 5 (lima) tahun untuk mencukupi pasokan listrik Pulau Ambon. Kapal pembangkit serupa sebelumnya sudah berhasil beroperasi di Amurang, Sulawesi Utara (120 MW) dan Kupang, NTT (60 MW). Selanjutnya, dua kapal lagi akan segera menerangi Lombok, NTB (60 MW) dan Belawan, Sumatera Utara (240 MW). Seluruh MVPP ini juga merupakan bagian dari Program 35.000 MW.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement