REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi VI DPR Azam Azman Natawijana mengatakan tidak ada maksud menyinggung cara aksi unjuk rasa menolak pabrik semen di Rembang, Jawa Tengah. Azam meminta maaf bila dinilai seolah menghalangi masyarakat yang menyampaikan aspirasi soal pabrik semen di Rembang.
Azam juga merasa tidak berpikiran melontarkan ungkapan berlebihan menanggapi aksi tolak pabrik semen. Hanya saja, Azam menyesalkan tindakan di luar kewajaran menolak pabrik semen di Rembang. Azam mempersilakan masyarakat menyampaikan aspirasinya menolak pabrik semen di Rembang.
Kendati begitu, aksi yang dilakukan jangan sampai menyakiti diri dan menimbulkan risiko. "Saya meminta maaf kalau ada yang tidak berkenan. Tapi saya mengklarifikasi bahwa saya bermaksud tidak setuju dengan unjuk rasa menyakiti diri. Silakan berunjuk rasa tapi elegan dan bijaksana," ujar Azam, di Jakarta, Jumat (24/2).
Terkait penolakan pabrik semen di Rembang, Azam meminta agar persoalannya dapat diselesaikan dengan komunikasi yang baik sehingga menguntungkan semua pihak. "Saya kurang setuju kalau menempuh cara menyakiti diri sendiri. Jangan mengambil risiko. Kalau ada masalah bisa dibicarakan. Jangan sampai industri yang sudah di bangun menjadi sia-sia," ucap Azam.
Patut diperhatikan juga, tutur Azam, keberadaan pabrik semen di Rembang ikut berdampak positif menumbuhkan perekonomian dan lapangan pekerjaan. "Ada investasi yang masuk itu bisa mendorong peningkatan ekonomi rakyat," ujarnya Azam.
Azam turut menyampaikan duka cita dengan meninggalnya salah seorang peserta unjuk rasa menolak pabrik semen di Rembang. Dia berharap, segala persoalan dapat dilakukan dengan cara yang wajar dan baik.