REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Partai Gerindra Jawa Barat siap mendukung Deddy Mizwar dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018, mendatang. Bahkan, Partai Gerindra pun setuju bila Deddy Mizwar disandingkan dengan Netty Heryawan.
Menurut Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Jawa Barat, Ricky Kurniawan, sosok Deddy Mizwar dikenal sangat dekat dengan masyarakat. "Secara pribadi saya siap mendukung kang Demiz (Deddy Mizwar) untuk maju di Pilgub Jabar nanti. Dia sosok yang ideal untuk Jawa Barat," ujar Ricky kepada wartawan belum lama ini.
Ricky menilai, figur Deddy Mizwar sangat dikenal oleh masyarakat Jawa Barat. Bahkan, dari sisi popularitas dan elektabilitasnya pun cukup tinggi di masyarakat. "Kang Demiz ini dikenal sangat agamis di masyarakat Jawa Barat sehingga kita sangat mendukungnya," katanya.
Selain itu, kata dia, beberapa lembaga survei telah melansir tentang popularitas dan elektabilitas Deddy Mizwar untuk pilgub Jabar 2018. Lembaga Survei tersebut pun menyatakan bahwa popularitas dan elektabilitas Deddy Mizwar cukup tinggi.
"Peluang Deddy Mizwar untuk menang di Pilgub Jabar nanti cukup besar. Kita sangat optimis dengan itu," katanya.
Dikatakan Ricky, Pilgub Jabar 2018 nanti memang akan menghadirkan tokoh Jabar yang cukup potensial. Di antaranya, Ridwan Kamil, Dedi Mulyadi, Dede Yusuf, dan lainnya. Namun demikian, peluang Deddy Mizwar untuk menang sangat besar.
"Kami yakin Deddy Mizwar bisa meraih suara terbanyak di pilgub Jabar nanti. Tapi itupun tergantung dari wakilnya," katanya.
Menurutnya, banyak figur untuk wakil gubernur yang bisa disandingkan dengan Deddy Mizwar. Salah satunya Netty Heryawan, Ketua Dekranasda Jabar dan Ketua Partai Gerindra Jabar. "Pasangan Demiz dan Netty itu pasangangan yang cukup ideal, begitu juga kalau dengan Pak Mulyadi," katanya.
Sementara, Ketua DPP PDIP, Andreas Parreira, pihaknya akan mengusung kader internal pada Pilgub Jawa Barat 2018. Sebagai partai pemenang di Jawa Barat, menurutnya menjadi keniscayaan bagi PDIP untuk mengusung kader.
Apalagi, kata dia, saat ini PDIP memiliki 20 kursi di DPRD Provinsi Jawa Barat, sehingga sudah bisa mengusung calon meski tidak berkoalisi. "Kalau Pilkada (pilgub) Jabar tanpa kader PDIP, ini akan jadi pertimbangan sebagai partai pemenang," katanya.