Sabtu 25 Mar 2017 03:35 WIB

Pandangan LIPI Soal Hubungan Trump dan Dunia Muslim

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Ilham
Presiden AS Donald Trump.
Foto: AP Photo/Evan Vucci
Presiden AS Donald Trump.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lewat kebijakan-kebijakannya, Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, seolah memberikan kesan anti terhadap Muslim. Hal ini terlihat dalam surat perintah eksekutif yang telah ditandatanganinya, terutama pembatasan masuknya warga negara dari enam negara mayoritas Muslim ke Amerika Serikat.

Kondisi ini membuat Trump dinilai sebagai sosok yang tidak bersahabat bagi dunia Islam. ''Saya kira agak sulit bagi masyarakat Muslim untuk melihat Trump sebagai orang yang bersahabat dengan dunia Islam,'' ujar Peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dewi Fortuna Anwar kepada Republika.co.id, awal Maret, lalu.

Langkah Trump merevisi surat perintah eksekutif itu pun tidak membantu persepsi yang telah terbangun sebelumnya tentang sosok Trump terhadap dunia Islam. Sebelumnya, Trump memang telah merevisi Surat Perintah Eksekutif tersebut. Salah satu poin perubahannya adalah mengeluarkan Irak dari tujuh negara mayoritas Muslim, yang warga negaranya dibatasi masuk ke AS.

Lebih lanjut, Dewi menilai, langkah Trump tersebut justru memberikan kesan target yang disasar Trump adalah Muslim, bukan untuk memerangi terorisme dan ekstrimisme. ''Langkah Trump membuat perintah eksekutif itu tidak membantu, karena kesannya yang diberikan bahwa ini targeting Muslim, bukan targeting terorisme,'' kata Pakar Politik Internasional LIPI tersebut.