Sabtu 25 Mar 2017 12:51 WIB

Bank Dunia Setujui Bantuan Rp 2,6 Triliun untuk Sektor Swasta Indonesia

Bank Dunia
Bank Dunia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Direksi Eksekutif Bank Dunia menyetujui bantuan pendanaan tambahan sebesar 200 juta dolar AS atau sekitar Rp 2,6 triliun untuk mendukung investasi infrastruktur oleh sektor swasta di Indonesia.

"Ada kebutuhan besar melakukan investasi untuk infrastruktur dan penduduk Indonesia, seiring perjalanannya menjadi negara berpenghasilan tinggi yang sejahtera," kata Kepala Perwakilan Bank Dunia di Indonesia Rodrigo Chaves terkait pemberian pendanaan ini dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (25/3).

Bantuan pendanaan ini akan dimanfaatkan guna mendukung institusi swasta non-bank, PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF). Sebelumnya, Bank Dunia dan the International Finance Corporation (IFC) pernah mendanai PT IIF untuk memfasilitasi pembiayaan bagi proyek-proyek infrastruktur yang layak secara komersial di Indonesia.

Saat ini, Indonesia menghadapi kekurangan pendanaan infrastruktur sekitar 60 miliar dolar AS per tahun. Negara juga mengalami kerugian setara lebih dari satu persen PDB akibat kurangnya investasi infrastruktur.

Infrastruktur yang terbatas, juga logistik dan transportasi yang kurang baik, telah mengakibatkan kemacetan di jalan, keterbatasan energi, dan pertumbuhan usaha yang lebih lambat. Selain itu, buruknya kualitas layanan air dan sanitasi ikut mengakibatkan timbulnya masalah kesehatan.

Oleh karena itu, pendanaan tambahan ini akan membantu PT IIF mendanai proyek infrastruktur yang lebih besar dengan jangka waktu lebih panjang, serta meningkatkan operasional ekuitas perusahaan tersebut.

"Infrastruktur yang lebih baik meningkatkan daya saing barang dan jasa, juga memperluas akses layanan dasar yang akan membawa manfaat bagi masyarakat termiskin," tambah Chaves.

Lead Financial Sector Specialist Christopher Juan Costain mengatakan pasar infrastruktur Indonesia perlu modal jangka panjang yang berkelanjutan, khususnya pinjaman jangka panjang dalam rupiah, untuk memastikan agar proyek infrastruktur bisa bertahan secara finansial.

"Semakin diakui bahwa pendanaan pemerintah saja tidak akan cukup untuk membiayai kekurangan infrastruktur," katanya.

Pada 2009, Bank Dunia telah memberikan pendanaan sebesar 100 juta dolar AS kepada PT IIF yang digunakan untuk mengembangkan 18 proyek di sektor transportasi, listrik, energi terbarukan, dan telekomunikasi.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement