REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Pemerintah Kota Pontianak menyiapkan kawasan Tugu Khatulistiwa Pontianak atau Khatulistiwa Park sebagai destinasi unggulan wisata Kalimantan Barat.
"Monumen Tugu Khatulistiwa Pontianak saat ini sudah dikenal dunia dan ketika momen kulminasi matahari dan hari - hari biasa wisatawan baik lokal maupun mancanegara ada. Apalagi dengan adanya pembangunan dan pengembangan Khatulistiwa Park tersebut di lokasi yang sama maka itu akan menjadi destinasi unggulan bukan kota saja, namun Kalbar," ujar Plt Kabid Pariwisata Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kota Pontianak, Zulkifli di Pontianak, Sabtu (25/3).
Ia menjelaskan untuk penyelesaian pembangunan kawasan Khatulistiwa Park diprerkirakan akan memakan waktu dua sampai tiga tahun ke depan.
"Yang mengerjakan kawasan ini pihak ke tiga. Harapannya proses pengerjaan lancar dan cepat selesai," paparnya.
Menurut dia, Khatulistiwa Park akan menjadi lokasi wisata dan rekreasi modern yang dapat dinikmati masyarakat Kalbar maupu wisatawan.
"Dalam Khatulistiwa Park tersebut banyak sekali wahana permainan dan objek pendukung lainnya sehingga ini menjadi daya tarik sendiri," katanya.
Menurutnya saat ini pembangunan Khatulistiwa Park sudah terlihat karena berbagai gazebo dan "cottage" bernuansa kayu dan tropical sudah berdiri.
"Beberapa patung juga sudah ada di area tugu yang menjadi identitas Pontianak ini. Di area tugu sudah semakin tertata dan semakin banyak masyarakat yang berkunjung untuk bisa berfoto di area yang semakin cantik ini," jelasnya.
Ia menambahkan juga saat ini akses menuju Tugu Khatulistiwa juga kian bervariasi. Semula dari pusat kota hanya mengunakan jalur darat namun kini sudah bisa melalui jalur air yakni dengan menggunakan kapal wisata yang siap mengantar wisatawan dari Taman Alun Kapuas dan titik lain menuju Tugu Khatulistiwa.
"Kapal bandong atau kapal wisata kita sekarang semakin banyak. Ada belasan kapal yang sudah ada dan akan bertambah lagi. Dalam even pesona kulminasi pada 21- 23 Maret 2017 kemarin juga sudah digunakan untuk mengangkut wisatawan. Harganya juga tidak mahal sekitar Rp 8.000-10.000," kata dia.